Kepala sekolah menyatakan menjadi guru sekarang berat, bukan hanya soal PR administratifnya, namun secara keseluruhan pola keluarga dalam menilai sekolah juga berubah.
Jika dulu keluarga mempercayakan anak-anak ke sekolah,tanpa rewel. Sekarang mereka percaya tidak percaya. Maksudnya---lanjut kepala sekolah tersebut- orangtua sekarang itu rewel luar biasa untuk urusan anaknya, namun tidak kooperatif dengan program sekolah.
***
Sebagai orang yang terlibat langsung dalam pendidikan, sempat terbesit harapan nyata ketika 'revolusi mental' digaungkan.
Namun, saya belum melihat gerakan nawacita merasuki dunia pendidikan secara nyata. Pendidikan formal kita masih sama, dengan ruang yang sama dan kualitas guru yang sama pula.
Pergantian kurikulum --yang sering dilakukan-terbukti bukanlah obat mujarab. Selalu saja berhenti pada level administratif, korbannya lagi-lagi sama, guru dan pelajar serta tentu orangtua dan masyarakat.
Saya terus berharap, berusaha dan terus menjalankan hal-hal kecil demi perubahan. Salah satunya dengan merubah paradigma hasil menuju paradigma proses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H