Pada saat sang Sultan datang pada hari berikutnya, tembok-tembok masih tetap sedia kala, si pesakitan tertidur karena kelelahan dan lapar yang menyayat, Carcush heran dengan perhatian sang Sultan, ia membuka pintu penjara, berupaya mendahului Sultan, hingga membangunkan si pesakitan, namun sang Sultan mengisyaratkan agar ia tetap berada diluar.
Suhrowardy terbangun mendengar suara gaduh, tetapi ia tetap berda ditempatnya, ia mengambil posisi seperti orang sholat, sehingga tak tampak tubuhnya bersedeku dan menghinakan diri didepan seseorang. Sang Sultan termenung sebentar, apakah ini orang yang di perbincangkan semua pelapor? apakah ini cuma sisa-sisanya? dalam hatinya ia berbisik: "Wahai jasad lemah yang mampu mengobarkan fitnah yang agung". Syeikh juga ikut memandang, ia menyadari bahwa Sultan seorang diri sedang berdiri berhadapan dengannya, tidak nampak padanya tanda-tanda enggan dengan keadaan ini. Syeikh berkata pelan:
" Tidakkah anda ucapkan salam padaku wahai paduka.... tidak pula tuan mengetahui diriku tanpa bantuan orang lain?'
Sultan merasa jengkel, "orang tua yang cerdik berpura-pura bodoh" desis sang Sultan sambil terdengar bunyi gemeretuk giginya.
- " Mungkin hanya aku satu orang yang tidak mengetahui sultan Sholahudin.."
Tidak nampak perubahan pada posisi tubuh sang syeikh, ia tak berupaya bangun, duduk sebagaimana bersiap-siap untuk sholat. Selanjutnya ia berkata:
"Aku akan memperlihatkan kepada tuan, tidak menyaksikan dengan mata mata telanjang, pandanganku tiada berpindah kecuali melihat posisi remeh dari tuan, aku tidak melihat kecuali jasad tuan yang rapuh dan kekuasaan tuan yang terbatas, dibatasi dengan kekuasaan Alloh yang tunggal lagi maha menang.
Sang Sultan berkata dengan ragu:
- " Jangan kau persulit diri dengan bermain kata-kata, aku tidak suka dengan ahli ilmu kalam, orang-orang sufi, filosof, dan omong kosong apapun darinya, aku hanya seorang yang berperang dan berbuat, dan kau berdiri dijalanku, merobohkan apa yang sedang ku upayakan".
Syeikh berkata:
- " Barang seharipun aku tidak berdiri di jalanmu, aku hanya memerangi kekufuran dengan jalanku, ku serang musuh-musuhmu, laskar-laskar penghisap yang merusak ciptaan Alloh, dan menghancurkan bejana yang akan dibuat sebagai wadah dari hasil pencapaiannya".