"ada apa ya pak ?"
"tadi ada telepon dari paman mu. kamu di suruh buat pulang sekarang juga."
deg. sejenak dadaku sakit. tapi kembali lagi. ada apa ya kira - kira. nggak biasanya aku di telepon melalui sekolah
"oh, iya pak. tapi kenapa pak ya ? kata pamanmu, dia sudah berusaha meneleponmu tapi tidak bisa.
langsung kurogoh hp yang ad di saku bajuku. dan yang benar saja. handphone ku lowbatt pagi - pagi. gak biasa - biasanya juga.
tanpa pikir panjang, tanpa pula aku masih memikirkan apa itu yang sebenarnya terjadi pada ku malem kemarin, aku langsung membereskan buku - buku yang berserakan di meja. dan menenteng tas keluar dari kelas. aku juga tak menghiraukan pertanyaan dari Rina. entah apa yang ia ingin tanyakan. ia selalu saja kepo dan selalu penasaran. bukansalahku juga, seolah - olah telinga ini di buntu sesuatu sehinga aku tak bisa mendengar suaranya.
menuju parkiran. di parkiran aku kayak orang linglung. masalahnya : aku lupa menaruh sepeda polygon hijauku dimana. jedeeerrr. matilah akuu. oke aku putuskan buat pulang naik ojek saja. biar nanti sore saja ku suruh mang jajang mengambil sepedaku.
di perjalanan menuju rumah ku. lagi - lagi aku masih memikirkan tentang kejadian semalam dalam mimpiku. tapi tak sampai akhir aku berfikir. aku melihat ada bendera kuning bertengger di ujung gang rumahku.
deg. dadaku terasa sakit lagi. tapi sejenak kemudian normal kembali.
"hmmmm..kasian. . siapa yang meninggal yaa ?" kataku dalam hati
dag.dig.dag.dig.dug.dagdigdug. bunyi detak jantungku semakin nggak karuan. dan tambah detik, jantung ini rasanya mau copot. aku bergeming lagi dalam hati