Â
Lumbung berdiri. Tangan kanannya meraih cangkir yang berjarak sehasta di belakangnya. Aven tersenyum puas. Malam itu, ia bisa merajai Lumbung. Hatinya bersorak sorai penuh kemenangan.
Â
"Ini!" seru Lumbung sambil menyerahkan cangkir kopi. Aven menyambutnya dengan gaya tidak butuh. Aven ingin lebih lama merajai Lumbung.Â
Â
"Trims!"
Â
"Lalang?"
Â
"Iya-iya. Nggak sabaran."
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!