"Di mana daerah itu?"
"Jawa Tengah."
"Petunjuk arahnya?"
Aven bungkam. Dua bahunya terangkat. Lumbung belum puas.
"Jawa Tengah, kan, luas?"
"Aku sudah tahu itu"
"Bagaimana kamu bisa sampai ke sana?"
"Hanya orang ini yang bisa membawaku sampai ke sana!" Aven menyerahkan secarik kertas yang tersimpan rapat di saku celana. Lumbung menyambar kertas itu. Dengan cepat jari-jarinya membuka kertas yang terlipat dengan sangat tidak beraturan itu.
Mendadak mata Lumbung terbelalak. Ia terlihat sangat tidak percaya dengan tulisan yang ada di carik kertas itu. Dalam kertas itu hanya tertulis dua kata: AHMAD TOHARI[1]. Beberapa saat dalam keterkejutan, perlahan Lumbung mulai landai.
Â
"Kamu tahu siapa Ahmad Tohari?"