Mohon tunggu...
Mustofa Ludfi
Mustofa Ludfi Mohon Tunggu... Lainnya - Kuli Tinta

Bapak-bapak Beranak Satu :)

Selanjutnya

Tutup

Roman

Siluet-Buku I (Tuhan Maha Pemberi Kejutan)-10

2 September 2024   20:57 Diperbarui: 2 September 2024   21:06 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini bukan berlebihan, Ven. Senja itu penggambaran manusia sesungguhnya. Atau, lebih tepatnya tentang umurnya. Umur manusia itu tidak lebih panjang dari senja. Makanya ada istilah mampir ngombe[2]. Itu adalah penggambaran umur manusia yang sangat pendek." Lumbung memulai kebiasaannya. Ia suka sekali berkhotbah di depan Aven. Asu! Kata Aven berkali-kali. 

 

"Sudahlah, Mbung! Ini bukan acara khotbah!" seru Aven cepat.

 

"Kamu selalu begitu jika diajak bicara serius. Tapi saat diajak membedah tubuh wanita kamu paling antusias. Giliran bertemu langsung malah tiarap!"

 

"Itu jelas beda, Mbung! Aku penampilan saja yang gila. Tapi sebenarnya aku itu baik hati dan menjadi idaman para mertua yang malang." 

 

Mereka terus terkekeh karena kelakarnya sendiri. Di bawah pesona senja yang mulai menghilang ditelan malam, dua manusia itu sedang menikmati kebersamaan yang mahal. Sebuah kerinduan yang terbayar lunas. 

 

Gelap pun tiba. Mereka segera beranjak dari beranda. Lumbung menuju Masjid dan Aven menenggelamkan diri di dalam kamar. Dua sahabat dengan karakter yang mustahil disamakan. Tapi hidup memang ajaib dan penuh kejutan. Perbedaan di antara mereka adalah perekat yang sangat kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun