Mohon tunggu...
Mustofa Ludfi
Mustofa Ludfi Mohon Tunggu... Lainnya - Kuli Tinta

Bapak-bapak Beranak Satu :)

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Siluet-Buku I (Tuhan Maha Pemberi Kejutan)-4

27 Agustus 2024   08:55 Diperbarui: 31 Agustus 2024   13:08 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

“Pertanyaan kampungan, Sam! Sekarang, mana cangkirmu? Lidahku sukar berucap jika jam segini belum tersiram kopi!” jawab Kun santai. Tangan besarnya meraih cangkir kopi. Aven kalah lagi. Sudah ratusan kali Kun memperkosa kopinya di depan dua matanya. 

 

“Aku kira lambungmu sudah banjir kafein. Sekarang beri aku gambaran yang lebih masuk akal tentangnya. Tentang tempat itu! Ojok-ojok kon goroh?[3]” Aven terus mendesak.

 

“Begini, Sam. Mungkin orang ini bisa menolongmu,” kata Kun sambil menyerahkan sebuah nama yang ditulis di lembar kertas.  

 

“Siapa lagi ini? Kamu jangan gila, Kun! Ini tempat asing, lo. Masak iya, aku harus menemukan orang ini dulu. Kamu gila!” seru Aven sedikit berteriak. Dua alisnya hampir saja bertemu. Kun tidak berekspresi.

 

“Terserah kamu. Aku tidak memaksamu. Semua kembali ke kamu. Tidur manis atau memecahkan misteri ini,” jawab Kun. Bahasa tegasnya mengintimidasi Aven. Detik itu juga, air muka Kun menggambarkan rasa puas yang sudah lama tersimpan. Aven hanya diam sambil memandangi nama di kertas itu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun