Mohon tunggu...
Ahmad Solo
Ahmad Solo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Hand of Brother | National Badass

27 Februari 2016   03:25 Diperbarui: 27 Februari 2016   03:29 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

09 Desember 2014 Pukul 09.00 WIB, Surabaya

"
Aku bangga menjadi orang Indonesia...
Indonesia melahirkan manusia-manusia hebat...
Orang-orang Indonesia adalah orang-orang yang terpilih...
Mereka tidak terkalahkan...
Dan aku katakan sekali lagi,
Aku bangga menjadi manusia Indonesia...

Aku setia dengan Indonesia...
Raga dan jiwaku hanya untuk Indonesia...
Lisanku menjunjung tinggi Indonesia...
Tangan dan kakiku kugerakkan demi Indonesia...
Dan darahku mengalir karena Indonesia...
Aku bangga menjadi manusia Indonesia...

Indonesia adalah negeri yang hebat...
Panutan bangsa-bangsa dunia...
Indonesia bisa hidup tanpa dunia...
Tetapi dunia tidak bisa hidup tanpa Indonesia...
Itulah kehebatan negara Indonesia...
Dan aku bangga menjadi manusia Indonesia...

Adakah sebuah tempat yang bernama surga di dunia ini?...
Akankah kita bisa mencicipi surga tanpa perlu ke akhirat...
Kawan, Surga dunia itu ada. Benar-benar ada dan nyata...
Surga dunia itu adalah sebuah negara...
Negara besar yang terdiri dari banyak pulau-pulau...
Negara besar yang terdiri dari beraneka ragam budaya...
Itulah mengapa........
Indonesia bagaikan surga dunia.......
Dan bila ada yang berkata surga dunia itu tidak ada......
Aku berteriak TIDAK!........
Surga dunia itu ada..........
Surga dunia itu bernama Negara Republik Kesatuan Indonesia.....
Dan sekali kuberkata.......
Aku bangga menjadi manusia Indonesia.....................................
.
.
.

Tapi bro!
Tapi!
Aku merasa dikhianati...
Dikhianati oleh orang-orang yang katanya manusia Indonesia...
Yang bangsatnya luar biasa...
Mereka mengaku sebagai manusia Indonesia tulen...
Padahal mereka adalah anjing bajingan bertopeng manusia...
Mereka akan membuat Indonesia yang dulunya dari Sabang sampai Merauke...
Menjadi dari Subang sampai Malang...

Sekarang manusia-manusia bangsat itu duduk di atas singgasana mewah...
Mereka tertawa di atas penderitaanku...
Menikmati harta tanah air...
Sebuah tanah surga yang bernama Indonesia...

Cokkkkkk!!!!! Bangsat!!!! Padahal mereka itu penghuni neraka...
Harusnya mereka ada di NERAKA...
Kenapa mereka ada di SURGA...
Kenapa Tuhan yang menciptakan Indonesia menempatkan bajingan itu di Indonesia...
"

Seorang lelaki mengucapkan kata-kata itu di depan 3 lelaki lainnya yang duduk di sisi meja bundar, lalu ia-pun menangis dan berkata...

"Brother Usman, Brother Usman, Brother Usman. Aku menyebutmu 3 kali, aku mohon bantuanmu untuk mengirimkan mereka ke neraka. Tolonglah sahabatmu wahai Brother Usman!"

Lalu seorang pemimpin dari mereka yang bernama Usman berbicara...

Usman: "Haji Santoso, Ryan, Harto, dan Yusuf Supri?"

Lelaki itu: "Sama Haji Azis, kalau perlu keluarga mereka. Jangan lupa,, yang cewek juga digilir."

Usman: "Yang ibu-ibu?! Anak buahku yang malah diperkosa bro!"

Lelaki itu: "Yah enggak lah BOS! Ada yang punya anak cewek muda. Yang kayak gitu mah dibakar saja!"

Usman: "Hmmm... Ngomong-ngomong puisi-nya bagus sekali. Apalagi yang ada jancok dan bangsatnya. Kalau dipublikasi akan jadi terkenal."

Lelaki itu: "Anakku yang bungsu menulis pas saat Hari Kebangkitan Nasional. Alhamdulillah juara harapan satu. Mulai dari bagian yang 'tapi bro!' sampai akhir aku yang ngarang. Jadi bagaimana Bro Usman? Apakah kau akan melakukan apa yang aku minta?"

Usman yang berkacamata plus itu dengan pandangan dingin dan seriusnya, berbicara........

Usman: Wow ternyata anakmu dan kamu memiliki bakat yang luar biasa. HahahahahahahahahahahahahahahahaHahhhhhhhhhhhhhhhh.... Salim, sudah aku katakan berapa kali pada saat pilkada dua-tiga tahun yang lalu. Kalau mereka-mereka itu anjing sialan. Mereka-mereka itu tidak bisa dipercaya! Aku dulu pernah dikhianati oleh Ryan. Jujur sampai sekarang aku ingin membunuh mereka. Tapi mereka dilindungi oleh hukum negara dan partai anjing semi komunis-nya.

#Lelaki itu bernama Salim...
Salim: Ow, ow. Tenang bos, hubungan antara Partai Revolusi Pekerja Nasional dengan mereka agak renggang. Soal katanya isu komunis, sepertinya mereka paling kapitalis di antara partai lainnya.

Usman: Yang bupati Daryono gimana? Bukannya dia juga pernah mengkhianatimu?

Salim: Emang bener aku juga benci sama dia. Tapi dia jangan dibunuh karena dia seorang bupati. Takutnya media malah meliput. Selain itu aku punya cara lain untuk menghancurkannya setelah 5 orang ini dibunuh, dia itu gampang diatur kayak pion.

Usman: Ok, ok. Tapi maaf, saya katakan maaf kepada yang terhormat Bapak Salim Herman Dermawan. Bahwa kami tidak bisa membantu anda. Saya katakan lagi maaf!

Salim: Loh,loh, loh?! Bro Usman ada apa denganmu? Bukannya kamu adalah bos besar dari organisasimu ini? Organisasi yang kamu pimpin itu handal untuk membunuh orang-orang keparat itu? Kenapa? Apakah kamu takut Usman? Apakah hadiah yang aku tawarkan kecil?

Lalu orang lain yang disamping Usman bernama Riyadi berkata...
Riyadi: Pak Salim, jujur kami masih tetap membencimu walaupun kau masih meminta-minta pada kami. Karena dulu BAPAK telah mengkhianati kami sebagai pengacara dari Bang Rommy. Dan Rommy itu anjing yang pernah membunuh teman kami Mas Huda.

Salim: Heh junior keparat! Mulutmu pengen aku ludahi HAH?! Jaga omonganmu!

Riyadi: Jangan ngeyel pak! Bapak pasti benci sama Mas Huda dan seneng lihat dia hancur. Buktinya saat Mas Huda dikubur, bapak malah ngadakan pesta dengan Bang Rommy dan kroco-kroconya.

Salim: JANCOK SIALAN! Bro Usman, mending tangan kananmu itu diganti? Aku yakin bajingan ini bisa membuat pamor Rakun melorot.

Usman: Hush, hush. Sudah, sudah, sudah! Bro Riyadi tenangkan dirimu, janganlah mudah emosi dan marah.

Riyadi: Tapi bro Usman?!

Usman: Turuti saja kataku, kalau masih tetap begitu apa yang akan dikatakan Salim benar.

Riyadi: Huhh, shit! Oke lah.

Usman: Maafkan atas sikap Bro Riyadi, dia masih muda dan penuh emosi.

Salim: Hufff, Baik. Bila dia masih berkata itu lagi, akan saya tindes kayak kecoak.

Dalam Hati Riyadi: Fakkk!

Usman: Baik Pak Salim, jujur apa yang dikatakan Riyadi benar, sebagian dari kami ada yang membencimu. Tapi bukan itu alasan kami tidak bisa membunuh lima orang tadi.

Salim: Lalu apa alasannya.

Usman: Ada tiga alasan. Pertama memang hubungan antara lima orang itu dan Partai Anjing PRPN merenggang, tapi anehnya mereka baru menjalin hubungan dengan PGN (Partai Gerakan Nasional). Dan di PGN mereka memberikan apa yang PGN inginkan, aku tidak tahu apa. Tapi yang pasti PGN adalah partai besar, dan partai ini adalah "Sponsor Utama" dari Rakun. Jadi tidak bisa.

Salim: Hahh! Yang bener? Me, mereka berlima telah bergabung ke PGN. Hemm, apa mungkin?

Usman: Yup, aku gak bohong! Lebih tepatnya "akan" bergabung.

Salim: Hancritt! Bener-bener pengkhianat.. Tapi Usman, maksudku Bro Usman, ayolah!!! Bantu aku, aku bisa memberimu kemewahaan. Bukannya dulu Rakun pernah membunuh anggota politisi PGN? Aku yakin kamu pasti bisa!

Usman: Emang bener lim, tapi persoalanya mereka itu berkhianat pada PGN. Jadi ya kami bunuh. Nah yang ini nggak, mereka dihormati.

Salim: Hancuk!!!

Usman: Yang kedua, ini soal keamanan seseorang yang penting bagi kami. Selain kamu, ada orang yang membenci lima orang itu. Dan orang itu penting bagi kami. Kalau kami membunuh mereka, malah orang itu yang dituduh.

Salim: Bambang yang Lamongan itu? Yang pernah teriak-teriak di TV "saya bersumpah akan aku bunuh Yusuf Supri dan antek-anteknya."

Usman: Betul.

Salim: Bagus dong! Jadi nantinya bukan aku yang dituduh.

Usman: Cok! Salimmm, SAlim! Orang itu lebih berharga bagi kami daripada kamu! Seandainya kamu menjadi Presiden Republik Indonesia saat upacara 17 Agustusan. Lalu pada saat itu Bambang beol di tengah lapangan upacara. Saya yang sebagai inspektur upacara akan hormat kepada Taik Bambang daripada kamu!

Salim: Hancritt... Omonganmu bos! Bikin dada sesek terus!

Usman: You know lah Lim! Bambang sangat penting bagi kami. Karena dia bekerja sama dengan intel, pihak keamanan alias polisi dan media untuk menutupi kasus pembunuhan yang kami lakukan. Setiap misi dari kami baik yang kecil maupun besar harus diketahui dulu oleh Bambang, agar kita aman dari pemberitaan dan informasi publik, sehingga tidak memancing kontra terhadap Rakun. Walaupun memang ada yang bocor, tapi bambang sangat cekatan dalam menghadapi masalah ini. Dia adalah aset beharga kami. Dan aku sudah menganggapnya bagian dari kelompok Rakun.

Dalam hati Riyadi: Tidak kayak orang brewokan ini. Tidak berguna! Makin nambah masalah.

Salim: Kalau begitu masalahnya buat cara terbunuhnya seperti kecelakaan atau apa! Gpp kan! Kalian itu pembunuh profesional, aku yakin kalian-kalian ini bisa buat PGN tidak tahu dengan pembunuhan ini. Aku yakin itu.

Usman: Memang benar yang kaukatakan. Kami bisa melakukan pembunuhan tanpa ada yang tahu, bahkan Partai Gerakan Nasional maupun orang terdekat sekalipun. Dan sepertinya kayaknya nggak masalah kalau bambang dituduh, orangnya pasti aman-aman saja kok. Tapi kami mempunyai alasan yang ketiga. Yang mungkin ada hubungannya "Kami masih membencimu."

Salim: Apa itu?

Usman: "Kau merencanakan pembunuhan ini dan mau menjebak Rakun bukan? Kau mungkin membenci Rakun dengan sikapmu yang berpesta bersama Rommy pembunuh Bro Huda saat pemakaman Bro Huda? Dan apakah dengan ini Rommy dan Hendro akan memberikanmu kekayaan dan tahta setelah menjebak kami? Bukankah begitu, Bro Salim sahabatku? APAKAH KAU MENGKHIANATIKU?! MENGHANCURKAN RAKUN! DAN SETELAH ITU BERPESTA DENGAN SI BANGSAT HENDRO SAAT SAHABATMU INI DIKUBUR!? JAWAB!!!!!!!!!!"

Riyadi (berkata dalam hati): Yesss! Bangsat! Mampus KAU wahai Iblis bermuka tai!!!

Salim: Owh, owh, owh. Bos Usman, aku tidak mengerti apa yang kau maksud? Apakah kau menuduhku yang tidak-tidak (sambil melotot).

Mata tajam Usman melihat dengan tajam mata sahabatnya itu, Salim. Melihat apakah itu kebohongan atau kejujuran yang dilihat.....

Mata dengan mata saling beradu antar kedua sahabat itu! Akanah ada pengkhianatan dia antara mereka berdua.....

Tetapi mata tajam Usman dibalas dengan mata kemurkaan Salim.......

Walau dalam emosi yang benar-benar neraka. Salim pun menarik nafas dalam-dalam, dan berkatalah......

Salim: Itu tidak benar!

Usman: Itu benar!

Salim: ITU Tidak benar!

Usman: Itu benar!

Salim: ITU TIDAK beNaRRR!

Usman: Itu Benar!

Salim: ITUUU TIDAK BENAR!!!!

Usman: ItU BeNAR!

SALIM: ITUUU T I D A K BENARRRRRRR!!!!!!!!!!!

Usman: Itu BenaR!!

SALIM: ITUU BETTTUUULL-BETTULLL TIDAK BENARARARARRR!!!!!

Usman: Itu be...

SALIM: JANCOK RAIHMU JANCUK ASSSUUUUU!!!!!

"BRAKKKKKKK!"

Lalu Salim pun menggebrak meja dan berkata....
Salim: KEPAAAARAT KAU USMAN! KAU TIDAK MEMBANTUKU MALAH MENUDUHKU YANG TIDAK-TIDAK!

Salim: Aku ini salah apa cok padamu man....., HEY JANCok Usman! Kita ini cok dari pas SD sampai dewasa cok adalah sahabat coK. Aku tidak pernah mengkhianatimu Man SEKALIPUN COk, jancok!

Salim: COK! ANJING KAU PERCIL! JANGAN BUAT AKU SAKIT HATI TERUSSSS Cok! ATAU MUNGKIN KAU YANG MENGKHIANATIKU Cok!!! Bangsaat!!! huhh huhh hik hik hik..

"Jancok jancok cok cok cok jaNCOK RAIHMU KONTOL ANJING COK!!!!!!!"

"BRakk brakkkkk brakkkkk ! BBBRAAAAKKKKKKKKKKKK!!!!!!"

Salim pun kembali meneteskan air mata, kaget karena selama ini dia selalu setia pada Usman, tapi Usman tidak tahu dengan perasaanya. Lalu salah satu orang Usman yang diam saja berbicara dengan nada keras, namanya adalah Anthony.

Anthony: Hei cengeng bangsat kau pak! (sambil menggebrak meja lalu menunjukkan tanga kepada Salim). Jangan seenak-enaknya berbicara pada Brother Usman!!! Aku disini diam saja buat ini-ini makin tenang dan pembicaraanya makin damai! Eh elu congor syaiton, malah ngerusak!

Lalu 4 orang yang ada di ruangan yang gelap itu, dimana mereka duduk di sisi-sisi meja kayu bundar menjadi mulai tegang dan panas...
#Note: BTW Meja bundar itu pernah digunakan oleh Rakun untuk menggorok musuh-musuh politik PGN. Jadi jangan heran kalau meja itu warnanya hitam agak kemerah-merahan. Dan tidak pernah dibersihkan, supaya tampil sangar dan keren. Dan bau mayat pada meja itu telah dinetralkan oleh senyawa khusus yang membersihkan bau mayat tanpa membersihkan warnanya. Walaupun begitu bau mayat masih ada, kata Rakun sih makyus! Diameter meja 6.5 Meter, berbentuk sedikit oval. Terbuat dari kayu.

Salim: Hancukkk!!! Junior Bangsat!!! Cil pasti orang-orangmu bangsat semua omonganya karena pasti ini didikanmu ya heik hik hik! cokkkkkk....

Riyadi: Pak, anda ini di markasnya Rakun. Kami ini tidak akan segan-segan membunuh bapak PAHAM (sambil geregetan)

Salim: HAAHHH!!! Bawel cokkkk. cangkepmu cokkkk....! Hahhhhhh.....

Usman: #menarik nafas pelan-pelan, lalu hembuskan...# Hahhhhh.... Sudahlah kalian ini tolong tenangkan diri! Aku yang paling tertekan di sini brother semua! Seharusnya kalian bisa bersabar! Percil ya, julukanku dulu masih kecil ya :D hahaha aku udah lupa nih :)

Usman pun tersenyum, pembunuh ini ingat tentang masa lalunya yang benar-benar indah dan damai tidak seperti sekarang. Lalu tampak di imajinasinya dia berkhayal tentang masa lalunya yang masih kurus dan pendek, bergigi ompong, berpakaian lusuh, terus tersenyum dan tertawa memandangi langit dan sambil bermain layang-layang. Dia berpikir "Betapa indahnya layang-layanganku. Seperti keajaiban! Aku merasa layanganku terbang bukan karena udara yang berhembus, Tetapi perasaan damai dan tenang yang membuat layanganku terbang jauh. BEBAS! Itulah layanganku yang terbang BEBAS untuk menelusuri langit dunia. Tidak seperti sekarang. Di jaman yang gila, yang tidak ada perdamaian sama sekali. Aku yakin seandainya layanganku aku terbangkan pada saat ini, aku yakin layanganku tidak akan bisa terbang. Karena saat ini tidak ada yang namanya perdamaian, ketenangan, dan KEBEBASAN!"

Setelah mengkhayal tentang masa lalunya, kemudian sang Brother Usman pun berbicara.

Usman: Aku tahu kau masih sahabatku Salim, sampai sekarangpun. Tapi dalam politik sahabat adalah musuh yang paling berbahaya sekaligus mematikan, kau paham?

Salim: Lalu kenapa, kenapa USman!? Kenapa kau menuduhku begitu! Aku ini salah apa Usman?

Usman: Bukan kesalahaan, tapi mungkin akan terjadi. Jangan salah paham, saya sama sekali tidak menuduh anda.

Salim: Terus? (sambil mengusap air mata dengan tisu, padahal masih ada bekas ingusnya).

Usman: Ada suatu hal yang berbahaya bagi kami Rakun.

Salim: Apa itu?

Usman: "Hubungan dekatmu dengan Jenderal Hendro Faisal lah yang membuatku berpikir seperti begitu!"

Salim: (masih mengusap air matanya)n Tapi hubunganku antara Jenderal Hendro cuma urusan bisnis saja. Tidak ada hubungan politis atau apa, cuma sebatas bisnis saja.

Riyadi: Jenderal Hendro itu atasannya Rommy pak!!! TAHU!

Salim: HEh diam kau setan! Aku masih marah!

Usman: Menurut pengamatanku, biasanya Jenderal-jenderal atau petinggi militer maupun polisi baik di Indonesia maupun di belahan dunia manapun. Mereka yang memiliki bisnis, kebanyakan bisnisnya gak bener! Dan Jenderal seperti itu patut dicurigai! Dan kau pasti tahu kalau aku dan Hendro adalah musuh bebuyutan dari pas akedemi militer sampai sekarang!

Salim: Aku tahu kalau dia ini musuhmu Usman. Tapi kamu juga harus sadar kalau pekerjaan kamu banyak dustanya. Membunuh orang dijamin masuk neraka!

Anthony: Kami membunuh orang demi negara pak, layak disandang sebagai prajurit sejati. Gak kayak bapak keadilan cuma topeng, ehhh bermuka setan ternyata.

Salim: Cok! Babi!!!

Usman: Haduhhh, Istighfar, istighfar semuanya... -_- Gini lim, aku tahu sifatnya Hendro. Walaupun punya ikatan bisnis atau apa, orang-orang terdekatnya dan terpecayanya tidak akan diperbolehkan untuk dekat-dekat dengan rivalnya. Aku ini rivalnya Hendro, dan kamu ini adalah temannya Hendro. Jadi aku rasa ini bisa akan menjurus ke pengkhianatan yang nanti kau lakukan atau Hendro akan macam-macam.

Salim: Tenang man, tenang!!!

Usman: Aku masih tetap gak percaya Lim, kecuali ada satu hal yang bisa membuatku percaya dan melakukan apa yang kau minta.

Salim: Apa itu Man?

Usman: "Putuskan hubunganmu dengan Jenderal Hendro Faisal dan antek-anteknya termasuk Rommy. Terutama hubungan bisnis!"

Riyadi (dalam hati): MAMPUS TELER KAU! Muka begudal! Kapok! Syukur! Hidupmu melarat kau manusia kodok penyet!!!

Salim: #melongok dan terkejut# Loh loh loh! Aku gak bisa, aku gak bisa Man (menggelengkan kepala). Mereka-mereka itu satu-satunya orang yang menghidupi keluargaku. Bisnis tambang ini penting, penghasilanya lebih banyak daripada pengacara. You know lah, aku jadi pengacara itu ordernya sedikit.

Usman: Ok lah, ini resikonya. Kalau tidak memutuskan hubungan bisnis dengan Hendro, maka maaf cari orang lain aja untuk membunuh lima orang lain itu. Selain Rakun kan banyak pembunuh bayaran lainnya.

Salim: Tidak bisa man. Mereka itu orang-orang kuat. Aku ajah yang nyari pembunuh bayaran lainnya aja repot kok man. Kamu harus tahu, dari semua pembunuh bayaran di seluruh Indonesia cuma kelompok Rakun yang terakhir aku cari.

Riyadi (dalam hati): Heh, mungkin keterakhir soalnya nih orang awalnya gak percaya sama kita.

Anthony: Bentar aku menyela pembicaraan bapak. Pikirkan ini baik-baik bapak Salim yang terhormat. Bila anda memutuskan hubungan dengan Jenderal Hendro, dengan menjual seluruh saham bapak di perusahaan yang dimiliki Jenderal Hendro. Bapak tidak perlu khawatir karena bila kami telah membunuh 5 orang itu, Bapak bisa mengendalikan Bupati Daryono dan mendapatkan keuntungan yang lebih dibanding usaha bapak dengan Jenderal.

Salim: Kamu itu bisa diam tidAK!

Usman: Salim, CUKUP!!! Cukup kamu menghina anak buahku. Menghina mereka berdua sama saja menghinaku, ditambah lagi kau tidak memberi penghormatan kepada Riyadi dan Anthony dengan sebutan "Brother." Apa yang dikatakan oleh Brother Anthony itu benar! Pikirkan itu baik-baik Salim! Berhenti dengan sang Jenderal, atau berhenti dengan Rakun. Cuma itu pilihannya.

Salim: Bagaimana seandainya aku memutuskan hubungan dengan Hendro, lalu dia akan membunuhku?!

Usman: Jangan takut lim, mereka tidak akan membunuhmu karena kau bekerja sama dengan kami, kau akan dilindungi oleh Rakun.

Salim: Benarkah? (Sambil melirik sinis ke muka Anthony dan Riyadi)

Usman: Kalau kau tidak percaya dengan mereka berdua ini tidak apa-apa, tapi percayalah padaku. Pemimpin tertinggi Rakun, dan penguasa sebenarnya Negara yang bernama Indonesia ini. Walaupun Hendro adalah rivalku, tapi dia tidak akan berani melawanku. Kau sudah ngerti kan kemampuan kita yang sebenarnya.

Salim: Huffff, baik-baik.

Lalu Salim pun menjabat tangan Usman dan berkata.

Salim: Baiklah, aku akan menyetujuinya. Aku akan memutuskan hubungan bisnis dengan Hendro, kalau perlu aku serahkan surat pemutusan bisnis dan penjualan saham tepat di depanmu. Hahhh, sebenarnya akhir-akhir ini aku juga banyak masalah dengan Hendro soal pembagian keuntungan, jadi gak apa-apalah aku memutuskan hubungan dengan Jenderal, asal kamu dan kekuatanmu bisa melindungi aku dan keluargaku. Tapi ingat, tolong bunuh 5 orang bedebah ini dengan tangan-tangan dua bedebah kepercayaanmu. Dan bantu aku juga untuk mengendalikan Daryono.

Riyadi (dalam hati): Hancrit! Akhirnya dia minta tolong juga pada aku sama Anthony juga :V

Usman: Tumben, tegang-tegang gak ngerokok? Mau rokok! (Sambil memberi sebatang rokok)

Salim: Ok, ok, ok (mengemut rokok)

Usman: Akan aku usahakan Salim temanku :) (menyalakan korek api)

Salim: Sama-sama brother Percil :) (menghisap rokok)

Lalu kedua itu bersalaman, tanda mereka menyetujuinya. Salim, Usman, Anthony, dan Riyadi segera keluar dari ruangan itu berjalan menyusuri lorong ruangan. Salim dan Usman terlihat mengobrol tentang masa lalunya. Lalu Anthony dan Riyadi juga mengobrol tentang misi mereka selanjutnya untuk membunuh 5 orang itu, dan juga masalah anime hunter x hunter yang masih belum selesai alias hiatus.

Salim pun pamit pergi meninggalkan markas Rakun. Lalu setelah itu Riyadi bertanya kepada Usman.

Riyadi: Brother Usman, apakah benar pak Salim menjebak kita. Walaupun memang akan ada pemutusan hubungan dengan Jenderal Hendro, bisa saja mereka pura-pura dan menjebak kita.

Usman: Menurutku tidak, Salim tidak akan pernah mengkhianatiku dan menjebakku. Aku tahu orangnya seperti apa. Walaupun dia kasar dan keras kepala, dia itu orang yang loyal dan dipercaya.

Anthony: Yang benar saja Bro Usman? Jelas-jelas sikap pak Salim kurang ajar gitu? Dan juga pernah menjadi pengacara Rommy.

Usman: Dia memang orang yang selalu emosional dan memang selalu bertindak berlebihan. Tapi aku yakin, dia pasti akan memutuskan hubungan dengan Hendro. Soal Rommy sebenarnya aku tahu mengapa dia melakukanya, tapi gk enak ah menceritakan hal ini kepada kalian berdua.

Riyadi: Lalu bagaimana bro yakin bila Salim tidak berkhianat dengan kita. Lalu kenapa big bro kok menuduh pak Salim menjebak kita?

Usman: Aku cuma memancing Salim, aku yakin keadaan Salim saat ini sedang kritis. Dan kalau aku bilang yang sebenarnya baik itu lima orang target kita dan Jenderal Hendro sebenarnya ingin membunuh Salim.

Anthony: Lah kok bisa bukannya hubungan antara pak Salim dengan Jenderal baik-baik saja, kok gitu?

Usman: Yup! Salim belum mengetahui hal ini. Karena dia pikir urusan dengan Jenderal cuma bisnis semata, padahal ini urusan yang lebih rumit daripada bisnis, ini sudah urusan nyawa. Akan kuberitahu kan rahasianya, Salim belum tahu bila 5 orang itu sudah berkomplot dengan Jenderal dan orang-orang lain yang membunuh Salim. Karena Salim mengetahui sebuah rahasia. Yang menurutku sangat berbahaya.

Anthony: Apa itu?

Usman: Aku tidak tahu, tapi ini ada hubungannya dengan kedekatan 5 orang itu dengan PGN.

Riyadi: Lah bukannya sebelumnya dia nggak tahu kalau 5 orang target bekerja sama dengan PGN?

Usman: Dia berbohong. Aku tahu yang pasti, bila ini masalahnya dia pernah dikhianati karena bagi-bagi kekuasaan di Kabupaten yang dikuasai Daryono menurutku tidak mungkin, dan tidak mungkin dia sampai menangis kalau hanya ini masalahnya. Menurutku yah! Karena aku sudah berpengalaman pada hal-hal yang seperti ini. Dan menurutku lagi, ini masalah nasional. Masalah besar. Dan sekali lagi menurutku, Salim ingin menyelamatkan dirinya dan keluarganya dari ancaman 5 orang itu, dan kita harus membunuhnya. Padahal sang Jenderal berkomplot dengan 5 orang itu untuk membunuh Salim.

Riyadi: Bentar-bentar Big Bro. Kalau memang begitu, kenapa si pak Salim gak dibunuh dari dulu?

Usman: Aku tidak tahu lebih lanjut, karena rahasia sebenarnya ada di Salim. Mangkanya aku ingin menyelamatkan Salim terlebih dahulu dari hubungannya dengan Jenderal Hendro.

Anthony: Lalu big bro kenapa kok yakin ada hubungan antara 5 orang itu dan Jenderal? Alasannya apa, kayaknya gak mungkin deh.

Usman: Hubungan antara mereka ya, hmmm. Jujur aku cuma mengandalkan insting, kalau antara 5 orang itu dengan Jenderal memiliki hubungan khusus. Tapi alasan rasionalnya adalah mereka memiliki tujuan yang sama. Sebuah rahasia dimana banyak orang yang belum tahu, bahkan intel sekaligus.

Riyadi: Apa itu?

Usman: "National Badass"

Riyadi: Maksudnya? Apa itu, aku kok gak ngerti? Padahal semua rahasia-rahasia negara rakun tahu.

Usman: Kamu belum ngerti semuanya bro adi, itu adalah sebuah proyek rahasia yang tidak hanya melibatkan orang-orang dalam negeri, tapi juga luar negeri. Aku mengetahui proyek ini 2 tahun yang lalu. Cuma nama saja, belum ke dalam-dalamnya. Dan kadangkala hal-hal yang paling menakutkan pada negara ini adalah sesuatu yang rahasia yang tidak dikenal oleh Rakun. Ini benar-benar bahaya.

Anthony: Jadi bos. Setelah membunuh 5 orang itu, apakah bos akan membunuh Jenderal Hendro dan menyelidiki lebih lanjut apa itu National Badass.

Usman: Setelah membunuh 5 orang itu, sepertinya aku tidak akan membunuh Jenderal Hendro. Tapi aku akan menyelidiki National Badass lebih lanjut, karena menurutku ini lebih berbahaya untuk Indonesia dan Rakun.

Riyadi: Sepertinya makin asyik aja nih misinya :D

Usman: Jangan tertawa dulu di! Mungkin saja setelah misi ini akan ada hal terburuk yang terjadi. Tapi aku berdoa semoga tidak ada....

Riyadi: Amin... BTW apakh benar nanti kita akan memperkosa? Dalam sejarah Rakun tidak ada tuh memperkosa keluarga target. Paling tidak kita membunuhnya. Aku sama Anthony aja masih perjaka. Dan maaf, Bro Usman juga masih perjaka, perjaka tua.

Anthony: Hey, hey! Gk sopan!

Usman: Hah. Tidak usah melakukan hal begitu. Tadi cuma bercanda saja. Rakun diciptakan untuk membunuh, bukan memperkosa.

Riyadi: Apa bapak gk pengen menikah?

Anthony: Hey Ri!

Usman: Apa? Aku gak dengar.

Riyadi: Ehhhhh... Nggak aku cuma ngomong gk jelas saja :|

Anthony: -_-

Segera mereka bertiga meninggalkan teras kantor dan masuk ke ruangan kantor mereka masing-masing.

===============================================================================================================================

Usman = Adalah seorang pemimpin dari Rakun, dia lebih suka dipanggil dengan sebutan bro daripada bapak. Dia orangnya tua berumur 59 tahun lebih, pendek, kurus, dan berkacamata, rambutnya beruban. Tapi dia ahli dalam kemampuan bela diri dan menembak jitu, karena dia pernah menjadi tentara elit. Sifatnya kalem dan berkepala dingin.

Salim = Memiliki bentuk tubuh yang buncit, sama tuanya dengan Usman tapi lebih tinggi. Tampangnya garang, dan memiliki brengos juga brewok. Pada saat pertemuan itu dia memakai setelan jas warna hitam dengan dasi merah. Sifatnya pemarah dan ceroboh.

Riyadi = Masih muda, kulitnya sawo matang, keturunan asal Madura tapi anehnya tidak bisa berbahasa Madura, fasih berbahasa MESOpotamia, tingginya sedang-sedang saja, berbadan gempal.

Anthony= Masih mudah tapi lebih tua sedikit dari Riyadi, keturunan Chinese, kulitnya putih tapi tidak seputih chinese lainnya, tinggi, berkacamata, kurus, fasih berbahasa MESOpotamia.

Usman, Riyadi, dan Anthony menggunakan jaket khas Rakun pada saat itu.
Jaket Rakun bewarna hitam dengan lambang rakun merah yang ada di punggungnya.

===============================================================================================================================

Setelah masuk ke kantor, Usman pun mengeluarkan sebungkus rokok Djarum dari kantongnya, mengambil satu batang rokok dan mengemutnya, dan membakar rokok itu. Saat itulah ada sepercik sinar yang ada di depan mata Usman. Sinar itu mengingatkan dia lagi akan layanganya yang dia mainkan saat kecil. Lalu Usman menghisap sepercik sinar itu dan dalam hatinya berkata...

"National Badass yah? Entahlah apa itu, aku tidak tahu. Tapi aku yakin, 'Di Tangan Sang Brother' semuanya akan terkendali!"

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun