Setelah mengkhayal tentang masa lalunya, kemudian sang Brother Usman pun berbicara.
Usman: Aku tahu kau masih sahabatku Salim, sampai sekarangpun. Tapi dalam politik sahabat adalah musuh yang paling berbahaya sekaligus mematikan, kau paham?
Salim: Lalu kenapa, kenapa USman!? Kenapa kau menuduhku begitu! Aku ini salah apa Usman?
Usman: Bukan kesalahaan, tapi mungkin akan terjadi. Jangan salah paham, saya sama sekali tidak menuduh anda.
Salim: Terus? (sambil mengusap air mata dengan tisu, padahal masih ada bekas ingusnya).
Usman: Ada suatu hal yang berbahaya bagi kami Rakun.
Salim: Apa itu?
Usman: "Hubungan dekatmu dengan Jenderal Hendro Faisal lah yang membuatku berpikir seperti begitu!"
Salim: (masih mengusap air matanya)n Tapi hubunganku antara Jenderal Hendro cuma urusan bisnis saja. Tidak ada hubungan politis atau apa, cuma sebatas bisnis saja.
Riyadi: Jenderal Hendro itu atasannya Rommy pak!!! TAHU!
Salim: HEh diam kau setan! Aku masih marah!