Salim: Bambang yang Lamongan itu? Yang pernah teriak-teriak di TV "saya bersumpah akan aku bunuh Yusuf Supri dan antek-anteknya."
Usman: Betul.
Salim: Bagus dong! Jadi nantinya bukan aku yang dituduh.
Usman: Cok! Salimmm, SAlim! Orang itu lebih berharga bagi kami daripada kamu! Seandainya kamu menjadi Presiden Republik Indonesia saat upacara 17 Agustusan. Lalu pada saat itu Bambang beol di tengah lapangan upacara. Saya yang sebagai inspektur upacara akan hormat kepada Taik Bambang daripada kamu!
Salim: Hancritt... Omonganmu bos! Bikin dada sesek terus!
Usman: You know lah Lim! Bambang sangat penting bagi kami. Karena dia bekerja sama dengan intel, pihak keamanan alias polisi dan media untuk menutupi kasus pembunuhan yang kami lakukan. Setiap misi dari kami baik yang kecil maupun besar harus diketahui dulu oleh Bambang, agar kita aman dari pemberitaan dan informasi publik, sehingga tidak memancing kontra terhadap Rakun. Walaupun memang ada yang bocor, tapi bambang sangat cekatan dalam menghadapi masalah ini. Dia adalah aset beharga kami. Dan aku sudah menganggapnya bagian dari kelompok Rakun.
Dalam hati Riyadi: Tidak kayak orang brewokan ini. Tidak berguna! Makin nambah masalah.
Salim: Kalau begitu masalahnya buat cara terbunuhnya seperti kecelakaan atau apa! Gpp kan! Kalian itu pembunuh profesional, aku yakin kalian-kalian ini bisa buat PGN tidak tahu dengan pembunuhan ini. Aku yakin itu.
Usman: Memang benar yang kaukatakan. Kami bisa melakukan pembunuhan tanpa ada yang tahu, bahkan Partai Gerakan Nasional maupun orang terdekat sekalipun. Dan sepertinya kayaknya nggak masalah kalau bambang dituduh, orangnya pasti aman-aman saja kok. Tapi kami mempunyai alasan yang ketiga. Yang mungkin ada hubungannya "Kami masih membencimu."
Salim: Apa itu?
Usman: "Kau merencanakan pembunuhan ini dan mau menjebak Rakun bukan? Kau mungkin membenci Rakun dengan sikapmu yang berpesta bersama Rommy pembunuh Bro Huda saat pemakaman Bro Huda? Dan apakah dengan ini Rommy dan Hendro akan memberikanmu kekayaan dan tahta setelah menjebak kami? Bukankah begitu, Bro Salim sahabatku? APAKAH KAU MENGKHIANATIKU?! MENGHANCURKAN RAKUN! DAN SETELAH ITU BERPESTA DENGAN SI BANGSAT HENDRO SAAT SAHABATMU INI DIKUBUR!? JAWAB!!!!!!!!!!"