Dalam filsafat moral, ini disebut sebagai hukum umum. Dengan prinsip ini, norma moral menjadi tahan uji.
TINJAUAN ETIS DALAM ILMU MANAJEMEN
Uraian konsep dasar etika—walaupun terbatas—perlu penulis sajikan di awal, sebelum mengulik etika dalam manajemen. Alasannya yaitu agar memberikan landasan pemahaman bersama tentang prinsip yang mendasari pemikiran etis.
Ini penting untuk menciptakan kerangka berpikir yang konsisten dan saling dipahami ketika diterapkan dalam konteks manajemen.
Dengan demikian, etika dalam manajemen merupakan pegangan moral, baik dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga pengendalian.
Perilaku dan keputusan manajemen dalam mengelola orang, uang dan sumber daya lainnya untuk mencapai efisiensi dan efektivitas didasarkan pada prinsip etis di segala spesifikasi bidangnya, seperti sumber daya manusia, keuangan, pemasaran atau operasional.
Etika memberi norma pada praktik tersebut. Etika dalam manajemen patut dilakukan atas dasar kewajiban karena nilai moral yang dipraktikkan memuat unsur imperatif kategoris. Bukan semata-mata ketakutan terhadap efek samping bila tidak berperilaku etis.
Pada gilirannya, perilaku etis menghadirkan a clear conscience yang timbul pada hati nurani para manajer. Ini merupakan konsekuensi adanya eudaimonia (kebahagiaan) yang diperoleh dari keutamaan moral.
Kebahagiaan bukan saja “kesenangan” karena tercapainya nilai ekonomi. Melainkan secara obyektif, melibatkan kebahagiaan seluruh pihak yang terlibat dalam pencapaian nilai ekonomi tersebut.
Pernyataan ini menghubungkan konsep perilaku etis dengan kebahagiaan batin yang mendalam (eudaimonia) dalam konteks manajemen.
A clear conscience (hati nurani yang bersih) menjadi hasil dari tindakan etis yang dilakukan oleh para manajer, yang pada gilirannya memupuk rasa kebahagiaan melalui keutamaan moral.