Mohon tunggu...
AHMAD RIDWAN
AHMAD RIDWAN Mohon Tunggu... Dosen - Buruh di Kemendikbudristek

Fakultas Manajemen dan Bisnis | Universitas Karya Persada Muna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Etika Dalam Manajemen (Tinjauan Teoritis)

16 Februari 2024   11:56 Diperbarui: 10 Oktober 2024   16:26 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Desain Penulis pada platform Canva (2024)

Dalam filsafat moral, ini disebut sebagai hukum umum. Dengan prinsip ini, norma moral menjadi tahan uji.

TINJAUAN ETIS DALAM ILMU MANAJEMEN

Uraian konsep dasar etika—walaupun terbatas—perlu penulis sajikan di awal, sebelum mengulik etika dalam manajemen. Alasannya yaitu agar memberikan landasan pemahaman bersama tentang prinsip yang mendasari pemikiran etis. 

Ini penting untuk menciptakan kerangka berpikir yang konsisten dan saling dipahami ketika diterapkan dalam konteks manajemen.

Dengan demikian, etika dalam manajemen merupakan pegangan moral, baik dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga pengendalian. 

Perilaku dan keputusan manajemen dalam mengelola orang, uang dan sumber daya lainnya untuk mencapai efisiensi dan efektivitas didasarkan pada prinsip etis di segala spesifikasi bidangnya, seperti sumber daya manusia, keuangan, pemasaran atau operasional. 

Etika memberi norma pada praktik tersebut. Etika dalam manajemen patut dilakukan atas dasar kewajiban karena nilai moral yang dipraktikkan memuat unsur imperatif kategoris. Bukan semata-mata ketakutan terhadap efek samping bila tidak berperilaku etis. 

Pada gilirannya, perilaku etis menghadirkan a clear conscience yang timbul pada hati nurani para manajer. Ini merupakan konsekuensi adanya eudaimonia (kebahagiaan) yang diperoleh dari keutamaan moral. 

Kebahagiaan bukan saja “kesenangan” karena tercapainya nilai ekonomi. Melainkan secara obyektif, melibatkan kebahagiaan seluruh pihak yang terlibat dalam pencapaian nilai ekonomi tersebut.

Pernyataan ini menghubungkan konsep perilaku etis dengan kebahagiaan batin yang mendalam (eudaimonia) dalam konteks manajemen. 

A clear conscience (hati nurani yang bersih) menjadi hasil dari tindakan etis yang dilakukan oleh para manajer, yang pada gilirannya memupuk rasa kebahagiaan melalui keutamaan moral. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun