Air matanya jatuh lagi. Dina menggenggam tangan ibunya yang dingin, berharap ada respons. Tapi ibunya tetap diam, wajahnya tetap sama seperti hari-hari sebelumnya.
Rina berdiri di belakang Dina, memberikan dukungan dalam diam. Dina tahu, ini belum berakhir. Ia harus tetap kuat, untuk ibunya, untuk dirinya sendiri.
Malam itu, Dina berdoa dengan sepenuh hati, berharap ibunya akan membuka matanya dan melihat apa yang telah ia capai. Tapi untuk saat ini, Dina hanya bisa menunggu, dengan harapan besar di hatinya.
Ibu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H