"Sepertinya belum. Bisa Ibu ceritakan?" sahutnya serius.
"Sore itu, Ranti yang saya suruh pergi ke warung, semestinya sudah pulang. Namun sejam berlalu ia belum juga kembali. Muncul kepanikan diiringi kekhawatiran jika Ranti telah hilang. Segera suami saya dan beberapa warga desa melakukan pencarian. Dalam kecemasan dan ketegangan yang meliputi suasana kala itu, Ranti secara dramatis berhasil ditemukan. Kami sangat bersyukur sebab Tuhan masih melindunginya dan mempertemukan kami kembali."
"Namun apa yang terjadi padanya saat ia sempat menghilang, masih jadi misteri hingga kini. Ia tidak pernah bercerita tentang hal itu pada saya. Saya pun tak pernah bertanya padanya tentang hal itu meski ada rasa kepengin tahu yang besar dalam diri saya. Hanya dirinya sendiri dan Tuhan yang tahu apa yang sesungguhnya terjadi di sore itu. Terlepas dari itu, Ranti telah kembali. Dan itu nikmat yang sangat besar bagi keluarga kami," terangnya.
"Bagaimana kondisi Ranti tak lama setelah ditemukan?" tanyanya.
"Kondisi fisiknya baik-baik saja. Tak ada cedera atau luka sama sekali di tubuhnya. Saat ditanya, responnya juga bagus. Meski merasa baik-baik saja, ia mengaku badannya sangat letih dan minta istirahat," katanya.
"Apakah ada pengobatan yang diberikan kepada Ranti setelah berhasil ditemukan?" tanyanya.
"Ranti tidak diberi pengobatan medis. Ia hanya diberi pengobatan yang umum berlaku di desa kami waktu itu. Maklum di desa kami belum ada puskesmas atau praktik dokter saat itu. Orang-orang di desa kami berobatnya masih ke dukun atau orang pinter di masa itu. Kami pun melakukan hal yang sama saat mengobati Ranti. Tentu saja pengobatannya sangat berbau mistik dan klenik. Dengan kekuatan gaib yang digunakannya, si dukun akan mengusir penyakit dan roh jahat dari tubuh si pasien. Begitulah kira-kira apa yang kami pahami."
"Terlepas dari keefektifan pengobatan itu, kami beruntung karena kondisi Ranti sehat dan baik-baik saja setelah itu. Padahal masyarakat desa kami beranggapan jika ada anak yang hilang, anak itu seperti diculik makhluk halus. Besar kemungkinan dia akan terganggu pikiran atau jiwanya. Namun tidaklah demikian Ranti," ungkapnya.
"Adakah perubahan pada Ranti setelah peristiwa itu?" tanyanya.
"Secara fisik tidak ada. Namun perubahan menonjol terlihat dari perilakunya. Ia tampak jadi lebih kalem, pendiam, dan penyendiri. Beberapa kali saya dapati ia sedang melamun dan sesekali seperti ngoceh sendiri. Meski begitu, ia masih rajin membantu saya dan mengasuh adik-adiknya," terangnya.
"Bagaimana perkembangan Ranti semasa remaja dan seterusnya?" tanyanya.