"Menyimak pemaparan inspektur, sepintas saya melihat kemungkinan besar ada masalah psikis yang mengarah pada gangguan jiwa pada diri si terduga. Dalam psikologi klinis ada istilah kebohongan patologis. Mengarang sebuah narasi besar yang penuh dusta lalu disampaikan secara sempurna dan meyakinkan tentu bukanlah bohong yang dikategorikan biasa atau umum. Perilaku seperti ini bisa menjadi tanda gangguan mental pada diri seseorang."
"Saya juga menangkap sekilas  jika si terduga tampaknya kesulitan dalam membedakan hal yang nyata dan tidak nyata. Inipun semakin memperkuat indikasi adanya gangguan mental yang diidapnya. Namun semua asumsi dan dugaan itu tentunya harus dibuktikan dengan observasi dan diagnosis yang menyeluruh padanya," sambungnya.
"Saya percayakan sepenuhnya pada Dokter. Segera saya urus pemindahan Ranti kesini secepatnya. Jika ada yang diperlukan, tolong beri tahu saya," ujarnya.
"Beri saya waktu. Saya akan lakukan apapun yang saya bisa untuk membantu," ucapnya.
"Terima kasih banyak, Dok. Saya sangat menghargainya," pungkasnya.
........
Pagi itu serangkaian pemeriksaan medis siap dilakukan pada Ranti. Dokter Sarah yang memandu berjalannya proses itu, terlihat cukup tegang. Namun tidak demikian dengan Ranti. Ia tampak tenang dan seperti menikmati tahap demi tahap pemeriksaan yang menanti dirinya.
Pemeriksaan medis terhadapnya meliputi beberapa bagian. Pemeriksaan fisik yang bertujuan untuk mencari tahu apakah gejala yang dialaminya disebabkan oleh penyakit, kekerasan fisik, atau trauma masa lalu. Tes darah dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya kecanduan alkohol atau penggunaan obat-obatan terlarang. CT scan dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya penyakit atau kerusakan pada otak.
Setelah selesai pemeriksaan fisik dan lab, dilanjutkan dengan tes psikologis yang terdiri dari beberapa bagian. Kuesioner dijadikan sebagai alat ukur dalam menilai kondisi kejiwaan pasien. Selain itu, diadakan juga sesi tanya jawab tentang keluhan dan perasaan yang dialami, riwayat kesehatan diri dan keluarga termasuk riwayat gangguan mental.
Sesi ini ditujukan untuk menelusuri sifat dan kepribadian termasuk perilaku sejak kecil dan cara si pasien dalam menghadapi masalah. Sesi ini dilakukan tiap hari selama enam hari berturut-turut dan memperoleh hasil yang krusial.
Dengan data dan hasil pengamatan awal yang diperoleh, Dokter coba mengonfrontir, "Dengan bukti yang begitu banyak, masihkah Ranti menyangkalnya."