Mohon tunggu...
Ahmad BurhanZulhazmi
Ahmad BurhanZulhazmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi

NIM : 55523110040 | Program Studi : Magister Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Universitas : Universitas Mercu Buana | Pajak Internasional | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2 - Memahami Peluang dan Tantangan Perpajakan Controlled Foreign Corporation di Indonesia, Pendekatan Teori Pierre Bourdieu

26 November 2024   09:19 Diperbarui: 26 November 2024   09:55 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : PPT Prof. Apollo

b. Sikap dan Perilaku

Habitus juga mencakup sikap dan perilaku yang muncul sebagai respons terhadap situasi sosial. Ini mencakup cara individu berinteraksi dengan orang lain, cara mereka mengambil keputusan, dan bagaimana mereka merespons tantangan. Misalnya, individu dengan habitus yang kuat dalam kepatuhan pajak mungkin akan lebih cenderung untuk memenuhi kewajiban perpajakan mereka.

c. Pengalaman Sosial

Habitus terbentuk melalui pengalaman sosial yang berulang. Proses ini melibatkan interaksi dengan keluarga, teman, komunitas, dan institusi sosial lainnya. Pengalaman ini membentuk cara individu melihat dunia dan berperilaku di dalamnya. Misalnya, pengalaman positif dalam berkontribusi pada masyarakat dapat membentuk habitus yang mendorong individu untuk terlibat dalam kegiatan sosial.

Proses Pembentukan Habitus

a. Internalisasi
Habitus terbentuk melalui proses internalisasi, di mana individu menyerap nilai-nilai dan norma-norma dari lingkungan sosial mereka. Proses ini tidak selalu disadari; seringkali, individu tidak menyadari bahwa mereka mengadopsi pola pikir dan perilaku tertentu. Misalnya, seorang anak yang tumbuh dalam keluarga yang menekankan pentingnya kerja keras dan disiplin akan menginternalisasi nilai-nilai tersebut, yang kemudian mempengaruhi cara mereka berperilaku di masa dewasa.

b. Dialektika antara Struktur dan Agensi

Bourdieu menekankan bahwa habitus merupakan hasil dari dialektika antara struktur sosial dan agensi individu. Struktur sosial mencakup norma, nilai, dan praktik yang ada dalam masyarakat, sementara agensi merujuk pada kemampuan individu untuk bertindak dan membuat pilihan. Habitus berfungsi sebagai jembatan antara keduanya, memungkinkan individu untuk beroperasi dalam struktur sosial sambil tetap memiliki kemampuan untuk membuat keputusan.

Fungsi Habitus dalam Tindakan Sosial

a. Panduan Tindakan

Habitus berfungsi sebagai kerangka kerja yang memandu tindakan individu dalam konteks sosial tertentu. Ini membantu individu untuk menavigasi situasi sosial dengan cara yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. Misalnya, dalam konteks bisnis, seorang pengusaha dengan habitus yang kuat dalam etika bisnis mungkin akan lebih cenderung untuk menjalankan praktik bisnis yang transparan dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun