Mohon tunggu...
Ahmad BurhanZulhazmi
Ahmad BurhanZulhazmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi

NIM : 55523110040 | Program Studi : Magister Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Universitas : Universitas Mercu Buana | Pajak Internasional | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2 - Memahami Peluang dan Tantangan Perpajakan Controlled Foreign Corporation di Indonesia, Pendekatan Teori Pierre Bourdieu

26 November 2024   09:19 Diperbarui: 26 November 2024   09:55 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : PPT Prof. Apollo

Definisi Arena

Arena adalah ruang sosial yang memiliki aturan, norma, dan struktur kekuasaan tertentu. Dalam arena, individu dan kelompok berkompetisi untuk mendapatkan modal (sumber daya) yang dianggap berharga dalam konteks tersebut. Arena dapat mencakup berbagai bidang kehidupan, seperti ekonomi, pendidikan, politik, dan budaya. Setiap arena memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi interaksi dan praktik sosial di dalamnya.

Karakteristik Arena

  • Struktur Sosial: Setiap arena memiliki struktur sosial yang unik, termasuk hierarki dan hubungan kekuasaan. Struktur ini mempengaruhi bagaimana individu dan kelompok berinteraksi dan berjuang untuk mendapatkan posisi yang lebih baik. Misalnya, dalam arena pendidikan, terdapat hierarki antara institusi pendidikan yang berbeda, yang mempengaruhi akses dan peluang bagi siswa.
  • Aturan dan Norma: Arena juga memiliki aturan dan norma yang mengatur perilaku individu. Aturan ini dapat bersifat formal (seperti regulasi hukum) atau informal (seperti norma sosial). Individu yang beroperasi dalam arena harus memahami dan mematuhi aturan ini untuk berhasil. Misalnya, dalam arena politik, terdapat aturan yang mengatur kampanye dan pemilihan umum yang harus diikuti oleh para kandidat.
  • Modal: Dalam setiap arena, individu dan kelompok membawa berbagai bentuk modal (ekonomi, sosial, budaya, simbolik) yang mempengaruhi posisi dan kekuatan mereka. Modal ini dapat digunakan untuk berkompetisi dan mencapai tujuan dalam arena. Misalnya, dalam arena bisnis, modal ekonomi yang kuat dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan.

Interaksi antara Arenda dan Habitus

  • Habitus sebagai Panduan: Habitus individu, yang mencakup pola pikir, sikap, dan perilaku yang terinternalisasi, berfungsi sebagai panduan dalam beroperasi di dalam arena. Habitus mempengaruhi bagaimana individu memahami dan merespons situasi dalam arena tertentu.
  • Adaptasi dan Perubahan: Ketika individu berinteraksi dalam arena, mereka dapat mengalami perubahan dalam habitus mereka. Pengalaman dalam arena dapat membentuk cara berpikir dan bertindak individu, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi dinamika arena itu sendiri.

Relevansi Arena dalam Analisis Sosial

  • Memahami Dinamika Sosial: Konsep arena membantu kita memahami bagaimana individu dan kelompok berinteraksi dalam konteks sosial yang lebih luas. Ini memberikan wawasan tentang bagaimana kekuasaan dan sumber daya didistribusikan dalam masyarakat. Dengan memahami arena, kita dapat menganalisis bagaimana struktur sosial mempengaruhi perilaku individu.

  • Strategi dan Taktik: Dalam setiap arena, individu dan kelompok mengembangkan strategi dan taktik untuk mencapai tujuan mereka. Memahami arena memungkinkan kita untuk menganalisis bagaimana strategi ini dibentuk dan diterapkan. Misalnya, dalam arena bisnis, perusahaan mungkin menggunakan strategi pemasaran yang berbeda untuk menarik pelanggan berdasarkan karakteristik pasar.
  • Perubahan Sosial: Arena juga dapat berubah seiring waktu, dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti perubahan kebijakan, perkembangan teknologi, atau perubahan sosial. Memahami dinamika arena membantu kita mengidentifikasi potensi perubahan sosial dan dampaknya. Misalnya, perubahan dalam kebijakan pendidikan dapat mempengaruhi struktur arena pendidikan dan peluang bagi siswa.

Relevansi Arena dalam Konteks Tantangan dan Peluang Perpajakan Controlled Foreign Company (CFC) di Indonesia

Konsep arena (field) dalam teori Pierre Bourdieu memberikan kerangka yang berguna untuk menganalisis dinamika perpajakan, khususnya dalam konteks Controlled Foreign Company (CFC) di Indonesia. Arena di sini merujuk pada ruang sosial di mana berbagai aktor termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat berinteraksi dan berjuang untuk mendapatkan kekuasaan, sumber daya, dan pengakuan dalam sistem perpajakan.

Controlled Foreign Company (CFC) merujuk pada perusahaan yang didirikan di luar negeri dan dikendalikan oleh entitas domestik. Di Indonesia, regulasi perpajakan CFC bertujuan untuk mencegah penghindaran pajak melalui pemindahan laba ke luar negeri. Dalam konteks ini, arena mencakup interaksi antara pemerintah yang menetapkan regulasi, perusahaan yang beroperasi di luar negeri, dan masyarakat yang terpengaruh oleh kebijakan perpajakan.

1) Tantangan dalam Arena Controlled Foreign Company (CFC)

  • Kepatuhan Pajak: Salah satu tantangan utama dalam arena CFC adalah tingkat kepatuhan pajak yang rendah di antara perusahaan. Banyak perusahaan yang berusaha memanfaatkan celah hukum untuk menghindari kewajiban pajak. Habitus perusahaan yang permisif terhadap penghindaran pajak dapat menciptakan tantangan bagi pemerintah dalam menegakkan regulasi CFC.
  • Kompleksitas Regulasi: Regulasi perpajakan CFC sering kali kompleks dan sulit dipahami, baik oleh perusahaan maupun oleh otoritas pajak. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian, yang pada gilirannya dapat mengurangi kepatuhan. Dalam arena ini, pemahaman yang baik tentang regulasi menjadi modal penting bagi perusahaan untuk beroperasi secara efektif.
  • Pengaruh Modal Sosial: Perusahaan dengan jaringan sosial yang kuat mungkin lebih mampu bernegosiasi dan mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mematuhi regulasi CFC. Sebaliknya, perusahaan yang kurang memiliki modal sosial mungkin kesulitan untuk beradaptasi dengan perubahan regulasi.

2) Peluang dalam Arena Controlled Foreign Company (CFC)

  • Inovasi dalam Strategi Pajak: Arena CFC juga menawarkan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan strategi pajak yang inovatif. Perusahaan yang mampu memahami dan memanfaatkan regulasi CFC dengan baik dapat mengoptimalkan kewajiban pajak mereka. Misalnya, perusahaan dapat menggunakan struktur CFC untuk mengalihkan laba ke negara dengan tarif pajak yang lebih rendah, asalkan mereka mematuhi regulasi yang ada.
  • Peningkatan Kesadaran Pajak: Dengan meningkatnya perhatian terhadap penghindaran pajak global, ada peluang bagi pemerintah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kepatuhan pajak. Program pendidikan dan sosialisasi yang menekankan tanggung jawab sosial perusahaan dapat membantu membentuk habitus yang lebih positif di kalangan perusahaan.
  • Kerjasama Internasional: Dalam arena CFC, kerjasama internasional dapat menjadi peluang untuk memperkuat regulasi perpajakan. Dengan adanya kesepakatan internasional mengenai pertukaran informasi perpajakan, pemerintah dapat lebih mudah mengawasi dan menegakkan kepatuhan pajak di antara perusahaan yang beroperasi di luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun