Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[AAA] Cersil Usil is Back: Penyerbuan ke Palmerah

31 Januari 2016   20:41 Diperbarui: 31 Januari 2016   20:55 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sebab sebuah kota memang tak tegak dalam bilangan hari

 

Tebing Jomblo Berjoged, Waktu Indonesia Bagian Pemilihan Bengcu Gocap.

Tengah asyiknya Bay dan Na mematangkan gabungan Jurus Pedang Hujan dan Pukulan Kitab Catatan Seorang Sufi, ketika sebuah celana menyerang dengan amat lesat, membawa serta kekuatan yang tidak olah-olah dahsyatnya.

Tak sempat berpikir panjang, tubuh Bay berpusing lebih cepat, sambil tangannya menjentik dengan jurus Menyentil Admin Menjewer Ketidak adilan, yang merupakan penyempurnaan dari jurus Menyentil Koruptor Keluar Grup pada episode Gerus Timbunan dulu.

Tapi agaknya jalur tenaga yang terdapat dalam serangan celana tersebut bersifat im, lembut juga dingin, membuat selentikan Bay serasa membentur kapas dan membal ke diri sendiri dengan sengatan dingin menyerang melalui jemarinya.

Menyadari situasi yang kurang menguntungkan, Na yang mengambang satu depa di atas kepala Bay sontak membabatkan pedangnya dengan jurus Dari Hujan ke Hujan Kita Menggigil Bersama, yang disambung dengan sabetan Bersama Gerimis Menghapus Sedih yang Mengiris.

Sret! Bret…!!!

Celana sobek pas di antara kedua pipa kaki, untuk kemudian terdorong dan meluncur ke balik tebing, membuat Bay yang tersulut emosinya mengejar dengan Langkah Bayangan Mengejar Sinar andalannya.

Belum lagi Bay berhasil mengejar celana tersebut, ketika Na berteriak memberi peringatan.

“Hati-hati terhadap jurus Mengecup Embun Melindungi Hutan, Bay…!!!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun