Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pelajaran yang Bisa Diserok dari Mengikuti Even Fiksi ‘Aku Punya Impian’ di Kompasiana

8 Juli 2015   04:01 Diperbarui: 8 Juli 2015   06:17 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Tolong, jendelanya dibuka.”

“Tidak tahu sopan santun. “

“Ayo, mengaku saja.“

“Tanpa suara pula,” kata sopir. “ Itu pasti keluar dari lubang yang sangat longgar.“

Duduk dibelakang sopir, wajah seorang penumpang bersemu merah, mengingat semalam pasangannya kembali ‘lewat belakang’. (Anto Dachlan).

Khitan

Warga Bringkang memiliki semacam kepercayaan turun-temurun bahwa bocah lelaki desa tersebut harus sudah dikhitan sebelum menginjak usia delapan bulan. Konon bila hingga delapan bulan putra mereka belum juga berkhitan, sesosok wewe gombel akan datang dan melarikan putranya. 
"Yang benar saja?" Aku mendiskusikan hal yang kudengar tadi sore dari beberapa tetangga dengan suamiku.

"Ah, mitos." Jawabnya ringan, "Aku lahir di sini dan baru sunat saat umurku delapan tahun. Kau lihat? Sekarang aku masih ada di sampingmu."

Kami berdua tergelak.

Namun kemudian tawa suamiku hilang selagi ia teringat sesuatu, "Tapi aneh, kalau tak salah yang menyunatku dulu seorang wanita jelek tanpa busana."  (FFRabu Monday FlashFiction).

Dendam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun