c. Dampak pada Generasi Mendatang
Kritik lain yang sering diajukan adalah bahwa klaim kepemilikan saat ini merampas hak generasi mendatang. Ketika seseorang mengambil dua hektar tanah atau satu galon minyak, mereka tidak hanya mengurangi akses bagi orang lain saat ini, tetapi juga untuk generasi berikutnya. Dalam konteks sumber daya yang tidak terbarukan, seperti minyak atau gas alam, prinsip Locke tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang dari pengambilan sumber daya ini, sehingga menciptakan ketidakadilan antar generasi.
3. Tantangan Moral dan Ekonomi
a. Distribusi yang Tidak Adil
Argumen Locke, meskipun memperhitungkan usaha dan kerja individu, mengabaikan kenyataan bahwa distribusi sumber daya alam tidak selalu adil. Orang yang pertama kali mengklaim tanah atau sumber daya memiliki keuntungan besar dibandingkan dengan mereka yang datang kemudian. Akibatnya, mereka yang lebih cepat atau lebih kuat dalam mengklaim tanah atau sumber daya cenderung memonopoli akses, meninggalkan yang lain dengan sedikit atau tanpa akses sama sekali. Standar "cukup dan sama bagusnya" menjadi tidak relevan ketika sumber daya yang berharga sudah dikuasai oleh beberapa orang, sementara sisanya dibiarkan berebut apa yang tersisa.
b. Konsekuensi Ekologis
Selain itu, Locke tidak mempertimbangkan dampak ekologis dari pengklaiman tanah atau sumber daya. Ketika seseorang mengklaim tanah atau mengambil minyak, mereka tidak hanya mempengaruhi orang lain secara sosial dan ekonomi, tetapi juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Penggunaan sumber daya yang berlebihan atau pengelolaan yang buruk dapat merusak lingkungan, yang pada gilirannya mempengaruhi akses dan kualitas sumber daya yang tersisa bagi orang lain.
Prinsip Locke tentang kepemilikan berdasarkan kerja produktif tampaknya menawarkan pembenaran moral yang kuat untuk klaim kepemilikan pribadi. Namun, ketika diterapkan dalam konteks nyata, standar "cukup dan sama bagusnya" sulit dipenuhi. Karena sumber daya alam terbatas dan tidak bisa selalu dibagi secara merata, klaim kepemilikan pribadi sering kali mengarah pada ketidakadilan, baik bagi orang lain di masa kini maupun bagi generasi mendatang. Meskipun Locke mencoba menyeimbangkan kepentingan individu dan kolektif, tantangan dari kelangkaan sumber daya, kualitas yang tidak merata, dan dampak jangka panjang mengindikasikan bahwa pembenaran atas kepemilikan pribadi membutuhkan lebih banyak pertimbangan moral dan praktis.
Filsuf dan ekonom kontemporer David Schmidtz, dalam tanggapannya terhadap kritik terhadap kepemilikan pribadi, memberikan pandangan yang menarik tentang bagaimana kita memandang kepemilikan dan distribusi sumber daya dalam konteks sejarah dan kemajuan peradaban. Berikut adalah penjelasan mengenai dua poin utama yang diangkat oleh Schmidtz:
1. Koreksi Pandangan Terbalik
a. Argumentasi Schmidtz