Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

FOMO: Ketakutan yang Membuat Kita Kehilangan Kehidupan Nyata

7 Oktober 2024   18:26 Diperbarui: 7 Oktober 2024   18:38 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/mind_help 

Pinterest.com/teachingexpertise 
Pinterest.com/teachingexpertise 

1. Fokus Pada Diri Sendiri 

Setiap orang tidak mungkin terus mengikuti perkembangan setiap saat, begitu pula dengan kebahagiaan. Hidup itu penuh dinamika, selalu berputar, dengan momen-momen bahagia, sedih, menantang, dan penuh makna. Harapan untuk selalu bahagia atau selalu berada di puncak pencapaian adalah sesuatu yang tidak realistis. Namun, orang yang mengalami FOMO (Fear of Missing Out) sering kali terjebak dalam perangkap perbandingan sosial, di mana mereka merasa bahwa hidup mereka harus selalu sesuai dengan apa yang mereka lihat dari orang lain, terutama di media sosial.

a. Hidup Tidak Bisa Selalu Mengikuti Perkembangan

Di dunia yang terus berkembang dengan sangat cepat, mencoba mengikuti semua tren, berita, atau inovasi terbaru akan terasa sangat melelahkan. Tidak mungkin bagi seseorang untuk selalu berada di garis depan setiap perkembangan karena waktu, energi, dan sumber daya terbatas. Misalnya, tren mode, teknologi, atau hiburan selalu berubah, dan seseorang yang terus berusaha untuk tetap up-to-date akan mengalami tekanan yang besar. Ini menciptakan ketegangan internal dan bisa membuat seseorang merasa tertinggal jika mereka tidak mengikuti tren terbaru.

Kenyataannya, tidak ada yang bisa berada di mana-mana sekaligus atau mengetahui segala sesuatu yang sedang terjadi. Menerima kenyataan ini adalah langkah penting untuk melepaskan diri dari tekanan FOMO. Fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi diri sendiri, daripada mengejar tren yang terus berganti, akan membawa lebih banyak kepuasan dan ketenangan.

b. Kebahagiaan Tidak Mungkin Abadi

 Kehidupan manusia terdiri dari berbagai momen yang terus berganti, dan kebahagiaan adalah salah satu dari banyak emosi yang kita rasakan. Tidak mungkin seseorang selalu merasa bahagia setiap saat karena hidup selalu penuh dengan perubahan, tantangan, dan emosi lain seperti kesedihan, kebingungan, atau kegelisahan. FOMO sering kali diperparah oleh gambar-gambar kehidupan orang lain yang terlihat sempurna di media sosial—seperti liburan indah, momen keluarga yang bahagia, atau pencapaian besar. Ini menciptakan ilusi bahwa orang lain selalu bahagia, dan kita seharusnya juga merasa demikian.

Namun, kenyataannya, setiap orang mengalami pasang surut dalam hidup mereka, termasuk orang-orang yang tampak bahagia di media sosial. Menerima bahwa kebahagiaan bukanlah keadaan yang permanen, melainkan momen-momen yang muncul dan hilang, akan membantu seseorang melepaskan tekanan untuk selalu terlihat atau merasa sempurna. Justru melalui pengalaman berbagai emosi, kita bisa lebih menghargai momen-momen kebahagiaan ketika itu datang.

c. Tidak Perlu Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Membandingkan diri dengan orang lain adalah salah satu penyebab utama FOMO. Ketika seseorang melihat pencapaian atau momen bahagia orang lain, mereka sering kali merasa bahwa hidup mereka kurang berharga atau tertinggal. Ini menimbulkan rasa cemas dan ketidakpuasan, karena mereka merasa tidak bisa mencapai standar yang sama dengan orang lain. Padahal, setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dengan tantangan, kesempatan, dan keberhasilan yang unik. Membandingkan diri dengan orang lain sering kali tidak adil, karena kita hanya melihat bagian terbaik dari hidup mereka, bukan perjuangan di baliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun