Raja Nepo mulai berpikir keras. Ia melihat pasar yang makmur, melihat mantan menteri yang masih dicintai rakyat, dan akhirnya memutuskan...
Raja Nepo: "Baiklah, mulai hari ini, aku akan menunjuk orang berdasarkan kemampuan mereka, bukan hubungan keluarga!"
Rakyat bersorak gembira. Mantan menteri tersenyum, merasa akhirnya ada harapan bagi kerajaan itu.
Dan begitulah, di Kerajaan Nepo-Nepotisme, era baru dimulai. Raja Nepo belajar bahwa keluarga tidak selalu ahli dalam segala hal, dan para mantan menteri akhirnya diundang kembali ke istana untuk memimpin pemerintahan dengan bijak.
Menteri Pembangunan: "Lihat, kita kembali ke istana. Tapi kali ini, aku akan tetap jualan palu di pasar, siapa tahu butuh cadangan."
Menteri Keuangan: "Aku setuju. Lagi pula, kita sudah jadi pedagang terkenal!"
Kerajaan itu pun makmur kembali, bukan karena nepotisme, tetapi karena kombinasi antara humor, akal sehat, dan kebijaksanaan... yang semuanya dipelajari dari pengalaman di pasar!
Tamat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H