Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kerajaan Nepo-Nepotisme

6 Oktober 2024   14:24 Diperbarui: 6 Oktober 2024   14:28 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/wordpressdotcom 

Menteri Pendidikan menghela napas, lalu bergabung dengan mereka. Kini tiga mantan menteri duduk di kios kecil mereka, sambil mengamati situasi kerajaan dari kejauhan.

Menteri Pendidikan: "Ngomong-ngomong, kalian dengar kabar terbaru? Ternyata Raja Nepo juga menunjuk sepupu jauhnya sebagai kepala ilmuwan kerajaan. Padahal, dia cuma pernah bikin eksperimen... meledakkan botol soda!"

Menteri Pembangunan: "Aku sudah tak terkejut lagi. Kalau begini terus, mungkin tak lama lagi, anjing peliharaannya bakal jadi penasehat kerajaan."

Tiba-tiba, seekor anjing kecil berlari melewati mereka, dengan medali emas tergantung di lehernya. Di belakangnya, seorang pengawal berteriak.

Pengawal: "Hormat! Hormat pada Penasehat Agung Kerajaan!"

Menteri Keuangan, Pendidikan, dan Pembangunan saling pandang dengan tatapan kosong.

Menteri Pembangunan: "Baiklah, kupikir aku harus mulai menjual rantai anjing yang mewah. Siapa tahu permintaannya meningkat."

Dan begitulah, kerajaan semakin absurd, penuh dengan jabatan yang diisi oleh siapa saja asal ada hubungan darah dengan Raja Nepo. Sementara itu, di pasar, para mantan menteri menikmati hidup baru mereka sebagai penjual sukses, karena rupanya rakyat lebih percaya membeli dari mereka daripada dari kebijakan kerajaan.

Menteri Pendidikan: "Akhirnya, kita belajar satu hal."

Menteri Keuangan: "Apa itu?"

Menteri Pendidikan: "Terkadang, di kerajaan ini, kita harus melepaskan jabatan untuk menemukan 'masa depan' yang sebenarnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun