Menteri Pendidikan menghela napas, lalu bergabung dengan mereka. Kini tiga mantan menteri duduk di kios kecil mereka, sambil mengamati situasi kerajaan dari kejauhan.
Menteri Pendidikan: "Ngomong-ngomong, kalian dengar kabar terbaru? Ternyata Raja Nepo juga menunjuk sepupu jauhnya sebagai kepala ilmuwan kerajaan. Padahal, dia cuma pernah bikin eksperimen... meledakkan botol soda!"
Menteri Pembangunan: "Aku sudah tak terkejut lagi. Kalau begini terus, mungkin tak lama lagi, anjing peliharaannya bakal jadi penasehat kerajaan."
Tiba-tiba, seekor anjing kecil berlari melewati mereka, dengan medali emas tergantung di lehernya. Di belakangnya, seorang pengawal berteriak.
Pengawal: "Hormat! Hormat pada Penasehat Agung Kerajaan!"
Menteri Keuangan, Pendidikan, dan Pembangunan saling pandang dengan tatapan kosong.
Menteri Pembangunan: "Baiklah, kupikir aku harus mulai menjual rantai anjing yang mewah. Siapa tahu permintaannya meningkat."
Dan begitulah, kerajaan semakin absurd, penuh dengan jabatan yang diisi oleh siapa saja asal ada hubungan darah dengan Raja Nepo. Sementara itu, di pasar, para mantan menteri menikmati hidup baru mereka sebagai penjual sukses, karena rupanya rakyat lebih percaya membeli dari mereka daripada dari kebijakan kerajaan.
Menteri Pendidikan: "Akhirnya, kita belajar satu hal."
Menteri Keuangan: "Apa itu?"
Menteri Pendidikan: "Terkadang, di kerajaan ini, kita harus melepaskan jabatan untuk menemukan 'masa depan' yang sebenarnya."