1. Nilai-Nilai yang Sama, Fakta yang Berbeda
Heath dan lawannya tampaknya sepakat mengenai tujuan dan standar yang sama, yaitu bahwa pasar dan pemerintah seharusnya berfungsi untuk kebaikan masyarakat, meminimalkan kekacauan, dan meningkatkan kesejahteraan umum. Mereka tidak berbeda dalam nilai-nilai inti, seperti keadilan, efisiensi, atau kesejahteraan sosial. Dalam hal ini, keduanya mungkin setuju bahwa pasar dan pemerintah perlu bekerja sama untuk mencapai keseimbangan ekonomi yang baik.
Namun, perbedaan mereka muncul ketika mereka mulai menilai kinerja pasar dan pemerintah. Heath mungkin berpikir bahwa pemerintah perlu mengatur pasar lebih ketat karena, dalam pengalamannya atau berdasarkan bukti yang dia lihat, pasar seringkali gagal untuk mengatur dirinya sendiri dengan baik, misalnya dalam hal ketimpangan ekonomi, monopoli, atau krisis keuangan. Di sisi lain, lawannya mungkin berpikir bahwa pasar bekerja lebih baik tanpa terlalu banyak intervensi pemerintah, dan bahwa regulasi berlebihan cenderung menciptakan efek samping yang merugikan, seperti korupsi atau inefisiensi birokrasi.
2. Perselisihan Empiris: Seberapa Baik Pasar dan Pemerintah Bekerja
Perbedaan utama di sini adalah pada penilaian empiris atau fakta-fakta yang terkait dengan bagaimana pasar dan pemerintah benar-benar bekerja di dunia nyata. Heath mungkin menyoroti contoh-contoh di mana pasar bebas menyebabkan masalah, seperti krisis keuangan global 2008 yang dipicu oleh deregulasi sektor perbankan. Sebaliknya, lawannya mungkin menyoroti kasus di mana regulasi pemerintah berlebihan telah menyebabkan inefisiensi, seperti di negara-negara dengan ekonomi terpusat di mana intervensi pemerintah yang berlebihan menyebabkan kelangkaan dan stagnasi.
Jadi, perdebatan ini bukan tentang nilai-nilai dasar, melainkan tentang evaluasi bukti. Keduanya menggunakan standar yang sama untuk menilai kinerja pasar dan pemerintah—misalnya, tingkat pertumbuhan ekonomi, ketimpangan, atau kesejahteraan sosial—tetapi mereka mencapai kesimpulan berbeda tentang seberapa baik masing-masing sistem memenuhi standar tersebut. Ini menunjukkan bahwa perselisihan politik tidak selalu merupakan hasil dari perbedaan prinsip moral atau nilai-nilai dasar, tetapi juga bisa berasal dari perbedaan dalam interpretasi bukti dan data.
3. Mengapa Perselisihan Ini Penting?
Perselisihan empiris seperti ini penting karena mereka mencerminkan kompleksitas kebijakan publik dan perlunya data yang lebih baik dan analisis yang lebih mendalam dalam menyusun argumen politik. Keduanya mungkin sepakat bahwa tujuan kebijakan publik adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial, tetapi mereka tidak setuju tentang cara terbaik untuk mencapainya.
Untuk mempersempit perbedaan, mereka mungkin perlu menguji bukti lebih lanjut, mencari penelitian baru, atau melakukan eksperimen kebijakan yang dapat membantu menunjukkan kapan dan di mana regulasi pemerintah diperlukan, dan kapan pasar bekerja lebih baik tanpa campur tangan. Dengan demikian, perselisihan ini dapat menghasilkan perdebatan yang lebih produktif dan dapat meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana kebijakan publik dapat dirancang untuk lebih efisien dan adil.
Dalam banyak kasus, perbedaan pandangan politik tidak selalu disebabkan oleh perbedaan nilai-nilai moral tetapi lebih pada interpretasi fakta atau evaluasi empiris. Dalam contoh perselisihan antara Joseph Heath dan lawannya tentang regulasi pasar, meskipun keduanya memiliki nilai-nilai yang sama tentang tujuan kesejahteraan sosial, perbedaan pandangan mereka muncul dari penilaian yang berbeda tentang seberapa baik pasar dan pemerintah bekerja untuk mencapai tujuan tersebut. Ini menggarisbawahi bahwa perdebatan politik seringkali melibatkan perselisihan faktual, bukan hanya perbedaan dalam prinsip moral.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa filsafat politik seseorang tidak selalu secara logis terkait secara langsung dengan pandangan moral, agama, atau keyakinan ilmiah sosial mereka. Artinya, tidak ada korespondensi logis satu-lawan-satu yang mengikat setiap pandangan moral atau agama dengan satu filsafat politik tertentu. Orang dengan latar belakang moral atau agama yang berbeda dapat mendukung berbagai posisi politik, meskipun mereka mungkin memiliki keyakinan moral atau agama yang berbeda.