Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Nikmati Gurihnya Bisnis Kue Kering setelah Suami Di-PHK

6 Desember 2019   14:12 Diperbarui: 6 Desember 2019   18:22 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diah Arfianti menjadi pembicara di Hari Pers Nasional 2019.foto:arya wiraraja

Hasil yang diperoleh dari penjualan kue kering ia kumpulkan. Sebagian dipakai mencukupi kebutuhan rumah tangga. Sebagian lagi untuk biaya produksi. Jika masih ada uang lebih ditabung.

Usaha terus berjalan. Diah sadar, ada momen-momen bagus untuk menggenjot produksi. Yakni, Lebaran, Imlek, Natal. Diah memproduksi kue kering lebih banyak. Bisa dua kali lipat.

Diah berpikir, kenapa kue kering hanya laris manis di momen tertentu? Bukankah orang bisa makan setiap hari? 

"Awalnya saya dienyek (dicibir). Wong gak riyoyo dodolan roti kering (bukan Lebaran kok jualan kue kering, red)."

Diah berusaha gak terpengaruh omongan orang. Toh, dalam hidup dia dan keluarganya tidak bergantung orang lain. Meyakini jika impian bisa diraih dengan kerja keras dan konsisten.

Diah kemudian membuat ajakan via media sosial. Salah satu postingan seperti ini: "Kenapa harus nunggu Lebaran, kalau bisa makan nastar tiap hari."  Respons suka dan negatif diterima. Yang suka ia sampaikan terima kasih. Yang negatif ia terima lapang dada. 

Lamat tapi pasti, hasilnya mulai terasa. Di luar hari besar itu, pembeli kuenya mulai bertambah. Berikut juga pesanan yang mulai mengalir.  Tiap hari ada saja yang beli kue kering.

***

Diah Arfianti pantas tersenyum lega. Impiannya mengirim produk ke luar negeri akhirnya terwujud. Pada 2 Mei 2017, dia mengirim 350 nastar box Diah Cookies ke Filipina. Kiriman kue tersebut setelah Diah mendapat pesanan dari PT PAL Indonesia. Salah seorang pejabat PT PAL yang sebelumnya sering pesan kue mengontaknya.

Saat itu, ada pesanan nastar box harus sudah jadi pada 1 Mei 2017. Karena PT PAL akan menggelar acara sail away kapal BRP Davao Del Sur, kapal perang kedua pesanan Kementerian Pertahanan Filipina jenis Strategic Sealift Vessel (SSV). Di mana masing-masing kru kapal mendapat goodie bag berisi nastar box untuk dibawa pulang.

Sebelumnya, PT PAL memberi tenggat waktu pesanan enam hari. Namun Diah cukup menyelesaikannya dalam sehari.  "Saya kan punya oven dari Taiwan. Pengerjaannya cepat. Untuk satu box berisi 6 nastar itu saya mematok harga Rp 35 ribu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun