Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Tentang Kerajaan Naga

14 Januari 2016   00:35 Diperbarui: 14 Januari 2016   00:35 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menjelang bauran sinar matahari benar-benar pudar, bubarlah mereka. Sementara di pondok-pondok, para perempuan dan anak-anak mengintip lewat celah-celah dinding kulit kayu. Mereka ingin melihat lidah api yang menyemburat di puncak gunung mati yang megah-gagah menjulang.

 

Semenjak itu pula dongeng-dongeng tentang naga yang tersembur dari mulut ke mulut sebelum tidur pun berganti kisah nyata yang malah menunda kantuk bertandang ke pelupuk mata anak-anak. Malam-malam berikutnya anak-anak selalu meminta cerita baru tentang naga, yang lebih seru.

 

*

 

Sebenarnya masih banyak cerita tentang kerajaan naga tapi mustahil bisa termuat keseluruhannya di sini. Barangkali sebagian sudah pernah kau dengar dari orang-orang, dan sebagiannya lagi baru di sini kau ketahui. Barangkali pula kau tertarik untuk membuktikan sendiri cerita-cerita mereka. Alangkah baiknya jika kau pergi ke sana saja, ke kerajaan naga di gunung mati, yang dari kejauhan tampak menjulang-gagah dalam jubah keunguan.

 

*******

Sri Pemandang Atas, ketika itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun