Gara-gara kejadian itu, kalau Mas Totok habis dari kota dan membawa amunisi bahan pangan, semua disimpan di kamarnya. Baru dikeluarkan kalau hendak kami makan ramai-ramai.
***
Kisah Kumpul Kumpul Ngakak ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata puluhan tahun lalu. Memang sih, ada 10 % yang tidak nyata-nyata banget karena menyesuaikan dengan kebutuhan jalinan cerita. Akan tetapi, perkara kekurangan air di tempat kami KKN itu valid no debat. Riil.
Yang secara "menakjubkan", dua dekade kemudian kondisi tersebut rupanya belum teratasi maksimal. Kurang lebih 7 tahun silam, saat bersama rombongan GenPI Yogyakarta menjelajahi spot-spot wisata alam yang baru dirilis di sekitar lokasi kami KKN dahulu, aku merasa kembali ke masa lalu. Tepat persis ketika sang pengelola spot wisata berkata, "Pada dasarnya tak ada kesulitan berarti untuk mengelola ini semua. Satu-satunya masalah yang sulit dicarikan solusinya, ya masalah air bersih itu. Terbatas sekali jumlahnya."
Ternyata para pemilik warung di sekitar objek-objek wisata yang ada di wilayah tersebut selalu mengeluhkan tentang air. Mereka kesusahan menyediakan air untuk mencuci peranti masak dan alat makan. Wah, wah, wah. Membayangkannya saja aku sudah puyeng. Makin laris dagangan, berarti main puyeng cari air bersih untuk mencuci alat makannya. Kalau pakai alat makan sekali pakai, gantian sampahnya yang bakalan menggunung.
Semoga sekarang permasalahan air bersih tersebut sudah tuntas teratasi. Tahun ini tahun 2024. Aku ke sana bersama GenPI Jogja tahun 2017. Berarti tujuh tahun lalu. Keterlaluan kalau sampai belum ada solusi jitunya.
Hanya saja ...
Sekitar 2 tahun lalu aku berkenalan  dengan seseorang yang berasal dari desa tempatku dulu ber-KKN. Setelah merunut tahun dan lokasi, ketahuanlah bahwa tatkala aku berstatus sebagai mbak-mbak KKN, dia masih bayi. Kini dia telah menjelma sebagai seorang gadis dewasa yang kerja kantoran.
Duh, duh. Cepat nian waktu melaju. Namun herannya, persoalan ketersediaan air bersih ternyata belum bisa enyah sepenuhnya dari desa tempatku dulu ber-KKN. Kok aku tahu? Tentu saja tahu. 'Kan informasinya kukorek dari kenalanku itu. Hehe ...
Salam.