Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Dokter Gigi Itu Melarangku Gosok Gigi Sebelum Tidur Malam

27 Juni 2024   20:55 Diperbarui: 27 Juni 2024   20:58 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gara-gara kejadian itu, kalau Mas Totok habis dari kota dan membawa amunisi bahan pangan, semua disimpan di kamarnya. Baru dikeluarkan kalau hendak kami makan ramai-ramai.

***

Kisah Kumpul Kumpul Ngakak ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata puluhan tahun lalu. Memang sih, ada 10 % yang tidak nyata-nyata banget karena menyesuaikan dengan kebutuhan jalinan cerita. Akan tetapi, perkara kekurangan air di tempat kami KKN itu valid no debat. Riil.

Yang secara "menakjubkan", dua dekade kemudian kondisi tersebut rupanya belum teratasi maksimal. Kurang lebih 7 tahun silam, saat bersama rombongan GenPI Yogyakarta menjelajahi spot-spot wisata alam yang baru dirilis di sekitar lokasi kami KKN dahulu, aku merasa kembali ke masa lalu. Tepat persis ketika sang pengelola spot wisata berkata, "Pada dasarnya tak ada kesulitan berarti untuk mengelola ini semua. Satu-satunya masalah yang sulit dicarikan solusinya, ya masalah air bersih itu. Terbatas sekali jumlahnya."

Ternyata para pemilik warung di sekitar objek-objek wisata yang ada di wilayah tersebut selalu mengeluhkan tentang air. Mereka kesusahan menyediakan air untuk mencuci peranti masak dan alat makan. Wah, wah, wah. Membayangkannya saja aku sudah puyeng. Makin laris dagangan, berarti main puyeng cari air bersih untuk mencuci alat makannya. Kalau pakai alat makan sekali pakai, gantian sampahnya yang bakalan menggunung.

Semoga sekarang permasalahan air bersih tersebut sudah tuntas teratasi. Tahun ini tahun 2024. Aku ke sana bersama GenPI Jogja tahun 2017. Berarti tujuh tahun lalu. Keterlaluan kalau sampai belum ada solusi jitunya.

Hanya saja ...

Sekitar 2 tahun lalu aku berkenalan  dengan seseorang yang berasal dari desa tempatku dulu ber-KKN. Setelah merunut tahun dan lokasi, ketahuanlah bahwa tatkala aku berstatus sebagai mbak-mbak KKN, dia masih bayi. Kini dia telah menjelma sebagai seorang gadis dewasa yang kerja kantoran.

Kondisi Mbak KKN dan bayi warlok tempat KKN-nya pada awal tahun 2023 di Kantor Pos Besar Yogyakarta (Dokpri Agustina)
Kondisi Mbak KKN dan bayi warlok tempat KKN-nya pada awal tahun 2023 di Kantor Pos Besar Yogyakarta (Dokpri Agustina)

Duh, duh. Cepat nian waktu melaju. Namun herannya, persoalan ketersediaan air bersih ternyata belum bisa enyah sepenuhnya dari desa tempatku dulu ber-KKN. Kok aku tahu? Tentu saja tahu. 'Kan informasinya kukorek dari kenalanku itu. Hehe ...

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun