Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berbagi Sejuta Kebaikan Lewat Ayam Geprek

24 Juli 2021   21:49 Diperbarui: 24 Juli 2021   21:49 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesampai di dalam, aku mengambil tempat agak pinggir. Sesekali mataku mengawasi para pelayan itu. Rasa tidak nyaman itu, sedikit berubah saat salah seorang dari mereka mendekat ke meja kami.

"Bapak, Ibu mau dahar apa?" tanyanya dengan sopan.

Terus terang aku terkejut dengan cara berbicaranya.

"Anu, Mas. Ayam geprek 2, jangan terlalu pedas. Terus tolong, jangan lama-lama ya. Soalnya buat buka puasa," kata istriku.

"Nggih, Bu. Kalau begitu, saya ambilkan 2 gelas the hangat dulu ya, Bu."

"Nah, bagus. Saya baru mau bilang," jawab istriku sambil tersenyum.

 Akhirnya anak itu datang lagi dengan membawa 2 gelas teh hangat. Dengan sopan, diulurkannya kedua gelas itu.

"Monggo, Pak, Bu."

Aku langsung saja meneguk teh hangat itu, karena memang sedang tidak puasa. Kebetulan sedang tidak enak badan. Sedang istriku menunggu azan Magrib yang tinggal beberapa menit lagi.

"Pak Agus, ya?" Tiba-tiba seorang anak muda menyapaku.

"Siapa, ya?" tanyaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun