Mohon tunggu...
AG RONALD
AG RONALD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Bakrie

Selalu ada harapan dan kekuatan yang lebih besar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Representasi Pramono Anung di Instagram Dalam Merangkul Warga Jakarta

8 Januari 2025   16:08 Diperbarui: 8 Januari 2025   16:08 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Janji dan komitmen untuk menyelesaikan masalah warga, seperti di Kampung Bayam dan Kali Sunter, sering diulang.

Fairclough (2003) menekankan bagaimana pilihan kata dan narasi membentuk makna dan ideologi. Penggunaan bahasa informal, emosional, dan retoris bertujuan membangun kedekatan, empati, dan kepercayaan publik.

Wacana Sosok yang Dekat dengan Rakyat

Konten blusukan di Instagram merupakan strategi komunikasi politik yang efektif untuk membangun citra gubernur sebagai sosok yang dekat dengan rakyat, peduli, dan responsif. Kombinasi representasi visual dan verbal yang strategis digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu dan membangun wacana yang mendukung citra tersebut. Namun, penting untuk dicermati apakah konten tersebut benar-benar merepresentasikan komitmen yang kuat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat miskin, atau lebih fokus pada pencitraan politik semata.

Untuk itulah kandidat ingin membentuk wacana: dirinya dekat dengan rakyat.  Dalam konten ig, ia secara konsisten membangun citra gubernur sebagai sosok yang dekat dan peduli dengan rakyat kecil melalui sentuhan fisik, interaksi intim, bahasa informal, dan narasi yang empatik.

Namun bila solusi tinggal janji, masyarakat menjadi tidak percaya, Konten kemudian dibuat tidak hanya fokus pada pencitraan, tetapi juga menawarkan solusi konkret dan janji untuk menyelesaikan masalah, seperti penanganan banjir, pengembalian hak warga Kampung Bayam, dan perbaikan fasilitas publik. Ajakan untuk urun rembug dan tawaran Balaikota sebagai tempat pengaduan menunjukkan komitmen terhadap partisipasi publik.

 Ideologi yang ingin dibangun adalah ideologi populis, di mana pemimpin ditampilkan sebagai bagian dari rakyat, memahami masalah mereka, dan berkomitmen untuk menyelesaikannya. Penekanan pada kesinambungan program yang baik dari gubernur sebelumnya juga menunjukkan ideologi pragmatis dan berkelanjutan.

Kesimpulan 

Dari analisis representasi gubernur dalam blusukannya melalui konten Instagram menunjukkan beberapa temuan penting:

 Konten secara konsisten membangun citra gubernur sebagai sosok yang dekat dengan rakyat, responsif, empatik, dan solutif. Citra ini dibangun melalui kombinasi representasi visual dan verbal yang saling memperkuat.

Sentuhan fisik, posisi tubuh yang sejajar, kontak mata, senyum tulus, interaksi intim, busana kasual dengan sentuhan budaya lokal (cukin Betawi), dan latar belakang lingkungan sederhana atau kumuh berkontribusi pada citra kedekatan dan kepedulian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun