"Itu bagus."
Gina dan Yanuar mengangguk. "Kami kemari dan menemui Anda juga, karena kami ingin hidup kami kembali normal, Pak. Barangkali satu teror dan lainnya tidak berkaitan, tapi kami merasa ini harus dipecahkan masalahnya. Kami ingin sekali menemui mereka dan berbicara masalah ini baik-baik. Kalaupun mereka punya permintaan, kami mau mengusahakannya. Tapi ini sudah berlalu dua bulan, dan kami rasa sudah waktunya kami menemui orang yang bisa memecahkan semua masalah ini sekaligus."
Pasangan suami istri itu memandang Adam penuh harap.
"Saya akan usut kasus ini. Itu janji."
"Kami berterima kasih sekali."
Gina dan Yanuar lalu menyerahkan lembar fotokopi untuk setiap surat yang sudah mereka tunjukkan sebelumnya. Adam menyisipkannya ke tas lalu membawa topik pembicaraan ke hal-hal yang lebih ringan. Dalam sesaat, ia sudah mendapatkan banyak masukan tentang rencana menghadiri Pawiwahan Ageng dan bentuk riasan yang cocok dipakai. Tentu saja seorang teller bank lebih mengerti hal itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H