Mohon tunggu...
Afrilia Utami
Afrilia Utami Mohon Tunggu... -

talk less, doing better.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

LOT 7077

6 April 2012   13:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:57 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Di sana, kamu mendapatkan perawatan yang lebih baik, Sayang..”

“Di sini, aku dapat merasakan yang terbaik itu, Ma. Lingkungan yang mulai biasa aku pelajari di sini, sahabat yang sempat menjengukku, mereka membawakan hangat kehidupan, juga Nara yang menjagaku, dia menyayangiku, Ma. Banyak hal yang Nara berikan untuk anakmu ini. sesuatu tentang kehidupan. Makna cinta yang saling menghidupi.”

Ibuku tersenyum, kemudian memanggil Nara lebih mendekat.

“Nara, apakah kamu dapat menjamin kebahagiaan Dara? Saya tidak akan tinggal diam, jika Dara sampai tersakiti olehmu atau oleh lainnya. Kamu bersedia menjaganya?”

“Insya Allah, saya akan menjaga Dara dengan penuh Iman dan rasa amanah saya terhadap Tuhan.” Nara tersenyum lepas pada ibu dan aku.

Di Bulan Desember, Nara masih setia mempertahankan segi-segi kerapuhan yang kulihat di matanya ketika ia memandangku. Ia membuat ibuku tersenyum bangga padanya, untuk pertama kali kulihat senyuman ibuku yang berbeda. Lebih menawan. Dulu, kata-kata kecilku masih hangat sekali, “Mungkin, aku tidak akan pernah menikahi manusia di bumi kecil ini.”. Ibu memelukku lama, begitu juga aku sebaliknya. Ibuku akan pergi lagi setelah ini ke benua yang berbeda denganku, dan aku akan pergi lagi dari ruangan ini untuk terapiku yang kesekian kalinya.

Kail-kail kecil umpan dalam kehidupan

Berada dan mengikuti untuk saling mendapatkan

Makna-makna besar yang berlarian kecil

Di tengah samudera cinta-Nya

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun