***
"Can i call you?"Â isi pesan yang kamu kirim setelah aku menolak panggilan ketiga. Sengaja aku diamkan lima belas menit. Tidak aku buka agar tanda telah terbacanya tidak membiru.Â
Sebenarnya, aku sempat ingin langsung mengarsipkan pesanmu. Tapi, entah kenapa aku tidak bisa melakukannya. Intuisiku menuntun jari untuk membalas dan ya, akhirnya aku balas pesanmu dengan pertanyaan, "ada apa?"
Tak ada balasan dalam bentuk teks, kamu justru langsung memanggil dan akhirnya, aku pun menyambut panggilanmu.
"Hey, sehat?" tanyamu langsung.
"Iya, ada apa?" kataku.
"Selamat ulang tahun! Hari ini ulang tahun lu kan, ya?" celetukmu yang terlihat yakin bahwa hari itu adalah hari ulang tahunku.
"Hah? No, no!" responsku yang lantas terkekeh geli.
"Really? Seinget gue, lu ultahnya April deh," kagetmu.
"Haha, iya. Memang ultahku April. Cuma nggak hari ini juga, kamu lupa tanggalnya ya? Hahaha, it's okay! Nggak penting juga kok," tenangku.
"Eh, tanggal berapa dong jadinya? Sorry, sorry. Gue kira hari ini," katamu lagi.