Mohon tunggu...
Sitha Afril
Sitha Afril Mohon Tunggu... Freelancer - BINUSIAN

Saya hanya seorang pembelajar yang terkadang "absurd" dalam menyikapi fenomena di sekitar. Jadi, jangan terkejut jika tulisan-tulisan saya pun "absurd", he-he!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semicolon

14 April 2021   23:41 Diperbarui: 15 April 2021   00:00 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"It's okay, nggak masalah. Kamu ingat kalau ultahku di bulan ini aja aku udah seneng kok, hehe."

"Well, lu gimana kabarnya? Masih suka begadang, kah?"

"Hahaha, baik. Iya, masih lumayan sering buat begadang. Kenapa?"

"Kebiasaan! Masih tetep di Busur Panah?"

"Iya, tapi nggak sesering dulu. Kenapa memangnya?"

"Emang lu udah nggak trauma sama tempat itu?"

"Loh? Trauma? Kok tahu kalau aku pernah agak trauma sama tempat itu?"

"Tahulah, lu kan dulu sering posting instastory soal Busur Panah dan trauma-trauma lu yang kayaknya sih karena gue, ya? Hehe."

Aku tidak menjawab dengan diksi "iya" atau "tidak", aku hanya menghela napas panjang untuk merespons pertanyaanya.

***

Jujur, aku sempat menghindari segala sesuatu yang berkaitan dengan Busur Panah. Bahkan, sekalipun aku candu dengan racikan kopi gula aren yang khas di kafe tersebut, aku memilih untuk memesannya lewat aplikasi daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun