"Janji buat pergi ke Toba bareng. Liburan ke sana bareng-bareng, ingat?"
"Oh, iya. Hehe,"
***
Memang dia tidak salah, tiga tahun silam, tepat di tahun 2018, kami sempat berencana untuk main ke Toba bersama. Namun, semua rencana itu sirna dan aku pun sudah mengubur dalam-dalam perihal mimpi untuk menikmati danau nan cantik itu bersama dia. Bagiku, tidak ada lagi alasan untuk kembali ke Toba yang berkaitan dengan dia. Sebab, jika pun aku kembali ke sana, alasanku adalah untuk kepentingan akademik. Bukan yang lain.
***
"Gue akan tetap mengingat itu sebagai sebuah janji, kalau pun lu udah nggak berharap lagi ke sana sama gue ya it's okay,"Â katanya.
Aku yang enggan melanjutkan obrolan karena ingatanku mulai memutar memoar yang perih pun memilih untuk mengakhiri percakapan. Dia mencoba untuk menahan, namun aku memaksa untuk usai. Akhirnya, sebuah pesan panjang pun dikirimkan oleh dia.
Intinya tetap sama, ucapan ulang tahun walau salah tanggal dan sederet doa yang dirincikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H