"Tenang, Ibu. Bapak akan segera kembali," jawab Wayan sambil melambaikan tangan.
Namun, saat matahari mulai terbenam, badai besar menerjang perahu nelayan Wayan. Gelombang tinggi menerjang perahu, membuat Wayan terhempas ke laut. Ia berjuang keras untuk bertahan hidup, namun badai semakin kuat dan menenggelamkan perahunya.
Warga desa panik saat mendengar kabar hilangnya Wayan. Mereka mencari ke seluruh penjuru pulau, namun tak kunjung menemukannya. Akhirnya, mereka menyerah dan menganggap Wayan telah tewas tenggelam. Ni Luh dan Ayu sangat terpukul atas kepergian Wayan. Mereka hidup dalam kesedihan dan kemiskinan.
"Ayu, Sayang, jangan sedih. Bapak pasti sudah tenang di surga," kata Ni Luh sambil mengelus rambut Ayu yang kusut.
"Tapi, Bu, Ayu ingin bertemu Bapak lagi," jawab Ayu dengan suara lirih.