Mohon tunggu...
Afid Alfian Azzuhuri
Afid Alfian Azzuhuri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - seorang pelajar - penikmat sastra - suka menulis- pendengar musik berbagai genre - masih manusia

Afid Alfian A | Kendal, Jateng 🏠. | 19 Des 🎂. | Sagitarius♐. | Bocah SMA yang suka mencoba banyak hal | Tolong bantu suport blog saya dengan like, share, dan komen disetiap tulisan-tulisan saya🙏 | ........

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bayangan di Bawah Ombak

8 September 2024   19:23 Diperbarui: 11 September 2024   08:22 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/romane4820

Ni Luh ketakutan dan berteriak meminta pertolongan. Namun, tak ada seorang pun yang datang menolongnya. Perempuan tua itu mendekat dan mengulurkan tangannya ke arah Ni Luh. Ni Luh menutup matanya dan berdoa memohon perlindungan.

 

"Dewa-dewa, tolong lindungi aku!" doa Ni Luh.

 

Saat perempuan tua itu hendak menyentuh Ni Luh, tiba-tiba muncul cahaya terang dari langit. Cahaya itu menyinari perempuan tua itu dan membuat tubuhnya terbakar. Perempuan tua itu menjerit kesakitan dan akhirnya menghilang ke dalam laut.

 

Ni Luh membuka matanya dan melihat cahaya itu telah menghilang. Ia merasa lega dan bersyukur telah selamat dari serangan roh jahat itu. Ia yakin bahwa cahaya itu adalah tanda bahwa dewa-dewa telah melindunginya.

 

Sejak kejadian itu, Ayu kembali normal. Ni Luh dan Ayu hidup bahagia kembali, meskipun Wayan tak kunjung ditemukan. Mereka percaya bahwa roh Wayan telah tenang dan berada di alam baka.

 

Namun, legenda tentang roh jahat di laut Nusa Penida tetap hidup di kalangan penduduk setempat. Mereka selalu berhati-hati saat melaut dan selalu menghormati laut sebagai tempat tinggal para roh. Mereka percaya bahwa laut menyimpan misteri yang tak terpecahkan dan penuh dengan bahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun