Pada penelitian ini, peneliti tidak mendapatkan kendala besar yang mempengaruhi pelaksanaan maupun hasil penelitian. Meskipun begitu, bukan berarti dalam pelaksanaan penelitian ini tidak ada kendala sama sekali. Ada beberapa kendala teknis antara lain keterbatasan waktu, selain itu siswa belum terbiasa penerapan metode diskusi terlihat ada beberapa siswa yang masih malu dalam mengungkapkan argumentasinya ketika diskusi dilaksanakan pada setiap kelompok.
PENUTUP
Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sudah memperlihatkan prediket MK (Membudaya/Kebiasaan) yaitu siswa terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten. Belajar dengan menggunakan LKPD, sangat membantu merangsang minat dan aktifitas siswa belajar, sehingga suasana dalam berdiskusipun berkesan asik dan menyenangkan.Dengan adanya kegiatan demonstrasi yang dilakukan berulang-ulang, siswa sudah dapat memposisikan dirinya ketika menjadi imam, menjadi makmum biasa maupun makmum masbuq.
Pembelajaran PAI hendaknya bervariasi dan tidak monoton sehingga hasil pembelajaran dapat lebih maksimal. Agar kegiatan pembelajaran dapat berhasil dengan baik, maka seorang guru hendaknya selalu aktif dalam melibatkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Mengingat pelaksanaa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini hanya dua siklus dan validitas instrument penelitiannya belum memenuhi standar, maka penulis mohon masukan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penelitian ini.
Dari penelitian ini maka saran yang dapat peneliti sumbangkan pada pihak sekolah antara lain: Bagi guru dalam proses pembelajaran hendaknya lebih kreatif dengan menyajikan metode yang variatif sesuai dengan karakteristik pelajaran yang diajarkan. Sehingga pembelajaran menjadilebih menarik, tidak membosankan dan supaya siswa menjadi lebih termotivasi, aktif dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Bagi guru sebaiknya menerapkan metode Demonstrasi pada bidang studi Fiqih lebih dioptimalkan. Meskipun Demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang membutuhkan manajemen waktu dan pengelolaan kelas yang baik juga diperlukan perencanaan pembelajaran yang tepat namun penggunaan waktu yang efektif menjadikan pemahaman siswa terhadap materi Fiqih yang disampaikan akan lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Abdurraziq, Mahir Manshur. 2007. Mukjizat Shalat Berjamaah. Yogyakarta: MitraPustaka.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
Munandar, S.C.U. (l992). Menggunakan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah: Petunjuk bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gerasindo.