Mohon tunggu...
Affandio Wadud Angkat
Affandio Wadud Angkat Mohon Tunggu... Mahasiswa - 431210102727, Mahasiswa S1 Manajemen, Univeristas Mercubuana Jakarta, Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak KELAS F032100026 - Selasa 13:15-15:45 (B-306)
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Etika dan Hukum Plato

26 Mei 2022   08:52 Diperbarui: 26 Mei 2022   09:12 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan hal ini Aristoteles membagi kekuasaan berdasarkan jumlah orang yang memegang kekuasaan. Kemudian bentuk negara yang benar menurutnya adalah Monarki, Aristokrasi, dan Politea (Negara Konstitusional), selanjutnya deviasi negara yang benar menurutnya yaitu Tirani, Oligarki, dan juga Demokrasi. Namun menurut pendapatnya bentuk yang paling ideal bagi Aristoteles adalah monarki, hal ini disebabkan karena monarki diperintah oleh seorang raja filsuf yang dapat berkuasa untuk kepentingan rakyat. Namun realitanya sistem monarki dengan raja filsufnya justru menjadi hal yang tidak pernah terlihat dan tidak pernah ada dalam masyarakat. Sehingga Aristoteles lebih melihat bahwa aristokrasi lebih memungkinkan untuk diterapkan untuk sebuah negara. Ketiga bentuk kekuasaan tersebut yang telah dijabarkan Aristoteles, baginya yang paling memungkinkan untuk di terapkan dalam masyarakat adalah politea atau demokrasi. Meskipun begitu, Aristoteles memberikan syarat dengan tegas bahwa penerapan demokrasi harus berdasarkan hukum.

Mengapa etika dan hukum menjadi suatu hal yang penting?

Dalam menjalani kehidupan sejak kita mulai lahir ke dunia hingga di umur sekarang, tentunya kita selalu diajarkan bagaimana menjadi pribadi yang baik dan berguna bagi sesama. Namun pada kenyataan nya kita masih belum bisa sepenuhnya menerapkan hal itu. Dari kasus tersebut sudah bisa kita lihat bagaimaana pentingnya sebuah prinsip. Jika diibarat kan, prinsip adalah sebuah Kompas. Yang mana Kompas tersebut berguna sebagai penunjuk arah yang dapat menuntun mau kemana arah hidup kita akan dibawa.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa Etika merupakan sebuah konsep tentang baik atau buruknya seseorang, etika adalah ide-ide dan juga cita-cita tentang dambaan kebaikan perbuatan atau perilaku manusia. Etika selalu memberikan gambaran yang baik, sementara itu moral selalu memberi penilaian terhadap pelaksanaan dari berbagai contoh yang telah di berikan oleh etika. Salah satu aspek yang menjadi sorotan etika dan moral yang berkaitan dengan perilaku serta perbuatan seseorang adalah dalam bidang kerja atau keahlian yang di sebut sebagai profesi.  Profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan mengenai keahlian teori dan juga teknis yang berstandar pada suatu kejujuran dan keadilan.

Etika sebagai prinsip dalam berbisnis

Good Ethics is Good Business, Good Business tercipta karena Good Ethic. Dalam konsep ini etika yang baik akan mencerminkan sebuah bisnis yang baik, etika secara luas diartikan sebagai parameter standar sosial yang mencakup norma serta aturan yang berlaku. Norma dan aturan ini bukan bawaan atau genetik melainkan suatu hal yang harus dipelajari. Pada dasarnya etika dalam bisnis berisi nilai-nilai moral, yang sebagian besar diperoleh dari pengalaman, dan pendidikan formal.

Dalam menjalankan bisnis penerapan dari prinsip etika bisnis merupakan suatu hal yang perlu diterapkan oleh seluruh aspek yang terikat dengan perusahaan. Jika dikaji secara umum, penerapan prinsip etika bisnis mencakup berbagai aspek. Walaupun begitu penerapannya harus tepat sasaran. Karena pada dasarnya prinsip etika bisnis adalah salah satu pondasi penting dalam membangun sebuah bisnis. Prinsip etika bisnis tidak semata hanya membahas mengenai masalah keuangan, namun juga melibatkan lebih banyak elemen.

Dengan di berlakunya prinsip etika bisnis di dalam sebuah bisnis maka akan terbangun hubungan yang adil dan sehat dalam lingkup bisnis, baik antara sesama rekan kerja, konsumen, pelanggan, investor, maupun masyarakat sekitar. Dan semua pihak tersebut perlu dipahami pengertian dan manfaat dari etika berbisnis yang telah diterapkan. Prinsip etika bisnis juga wajib dijadikan sebagai salah satu standar di setiap bisnis. Karena pada praktiknya, prinsip etika bisnis akan membentuk banyak hal mulai dari nilai, norma, hingga perilaku pekerja dari bawahan hingga atasan.

Menurut Sonny Keraf (1998), ada 5 prinsip etika bisnis yang dapat di jadikan sebagai pedoman dalam menjalankan praktek bisnis diantaranya : Prinsip Kejujuran

  • Prinsip Integritas Moral
  • Prinsip Otonomi
  • Prinsip Keadilan
  • Prinsip Saling Menguntungka
  • Etika dalam profesi

Salah satu fungsi etika yang sering di terapkan dalam dunia profesi adalah, kode etik profesi yang merupakan suatu norma yang di tetapkan serta di jalankan oleh sebuah kelompok profesi yang memiliki tujuan untuk memberi arahan atau memberi petunjuk kepada para pegiat profesi tersebut tentang bagaimana membuat sekaligus menjamin kualitas dari sebuah profesi di mata masyarakat. Etika di dalam profesi ini memiliki bagian serta peran yang sangat penting dalam upaya mewujudkan tercapainya sistem penegakan hukum yang adil. Adapun profesi yang bergerak di bidang hukum yang biasa populer di era sekarang ini seperti notaris, hakim, jaksa, advoked unsur instansi lainnya yang di beri kewenangan berdasarkan undang-undang.

Etika Profesi spesialisasi hukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun