Pengikut setia Dullah.
- Tokoh pengadu domba.
“Astagfirullah! Berani-beraninya dia, Dul! Kayaknya anak baru.” Kata Fadli.'
Alur : Novel ini memiliki alur campuran.
Latar :
Kota Banten
- Kota Banten terkenal dengan hal-hal mistis, debus dan jawara. -halaman 15
- Kota yang kuat dengan aroma primordial, asal-usul dan silsilah keluarga. -halaman 16
Pagi
- Ya, pagi yang sejuk di September memberi inspirasi kepada Vina Panduwinata penyanyi campuran Sunda, Manado, dan Ambon Bersama Dodo Zakaria untuk menghasilkan lagu “September Ceria”. -halaman 15
- Seperti Roy dan orang-orang memulai rutinitas pada pagi yang basah.
- Pagi itu orang-orang merasa heran, karena tidak pernah melihat remaja seperti Roy sebelumnya.
Sekolah
- Roy tiba di sekolah baru. -halaman 21
- Dia melempar pandangan ke seluruh sudut sekolah baru. -halaman 21
Kelas
- Roy mencari-cari bangku Ketika Pak Surya masuk kelas. -halaman 29
Rumah Roy
- Roy membelokkan sepeda balap ke halaman rumah tua yang rindang ditumbuhi pohon manga. Rumah mungilnya berdiri di tengah kebun. -halaman 34
Siang
- Angin siang yang dikipaskan daun-daun manga dan jambu tidak menurunkan temperaturnya. -hakaman 34
Sore hari
- Dia merasa rumah begitu sepi pada sore yang mendung ini. -halaman 93
- Sore ini Roy akan melayani tantangan Dullah si Borsalino untuk menyelesaikan utang perkelahian tempo hari di sekolah. -halaman 122
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!