Mohon tunggu...
adrienne sooai
adrienne sooai Mohon Tunggu... -

Saya seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak. Saya senang membaca dan menuangkan pikiran saya dalam bentuk tulisan, dan bagi saya ini merupakan kegiatan yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan saya di sela-sela kesibukan saya mengurus rumah-tangga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Resensi Buku "Inspirasi Karier Kedua"

20 Januari 2018   11:56 Diperbarui: 20 Januari 2018   13:47 1483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnya buku ini  banyak memberikan berbagai ulasan dan panduan yang bersifat praktis yang dapat langsung dimanfaatkan oleh para pembaca. Misalnya, pembaca diingatkan untuk dapat bersikap bijak dalam mengelola uang pesangon dan disediakan pula contoh bagan neraca pribadi yang dapat digunakan untuk benar-benar mengelola keuangan pribadi dengan sebaik-baiknya (h.33).

Dipaparkan pula contoh berbagai macam bisnis yang dapat dikerjakan setelah memasuki pensiun, lengkap dengan modal awal yang harus disediakan (h.38). Jika pembaca berminat untuk melakukan investasi, penulis memberikan berbagai macam kendaraan investasi seperti properti, emas dan sebagainya. Juga disertai dengan tips untuk mewaspadai penipuan (h.60), atau yang seringkali kita kenal dengan istilah "investasi bodong" yang belakangan ini telah memakan banyak korban.

Pembaca juga akan mendapatkan ilmu bagaimana cara menjadi seorang "freelance" yang profesional. Pembaca akan dipandu untuk melakukan investasi saham atau menjadi seorang penulis, menjadi seorang pengusaha yang bergerak di bidang waralaba maupun agribisnis.

Kekayaan muatan informasi dan bimbingan praktis dalam buku ini sungguh menjadikan buku ini panduan yang berharga bagi para pembaca dalam  memulai tahapan hidup yang baru dalam masa pensiun atau PHK, untuk memulai KARIR KEDUA. Sebuah buku yang wajib anda miliki.

SELEKTIF MEMILIH PEMBEKALAN PENSIUN ANDA

Ibu saya dapat dikatakan cerewet soal membawa bekal ke sekolah. Setiap hari, mulai dari ketika saya masih di TK hingga SMA, Ibu saya selalu menyiapkan bekal untuk dibawa ke sekolah dan memastikan saya membawanya. Saya mulai merasa enggan membawa bekal ketika telah duduk di bangku SMA, karena saat itu, di tahun 80-an, hanya saya yang membawa bekal ke sekolah. Berbeda dengan sekarang, membawa bekal ke sekolah dan ke kantor dapat dikatakan sudah menjadi bagian dari gaya hidup hemat dan sehat.

Berbeda dengan saya, anak-anak saya yang sekarang sudah SMA merasa bekal adalah hal kedua yang harus dibawa ke sekolah setiap hari selain buku pelajaran. Alasannya antara lain untuk menghemat uang saku, makan makanan yang lebih sehat dan bersih daripada jajan, serta menghemat waktu istirahat karena tidak usah jalan ke kantin yang pasti penuh dengan teman-teman yang juga mengantri memesan makanan.  "Segudang" manfaat membawa bekal kemudian bertambah satu lagi ketika suatu hari tiba-tiba jam bubar sekolah mereka berubah dari jam 12.15WIB ke 15.00WIB karena ada kegiatan tambahan.

Saya mengandaikan masa pensiun itu seperti hari sekolah; ada bekal yang harus dipersiapkan untuk dibawa. Hal itu harus dilakukan agar dapat menjalani masa pensiun dengan tentram dan nyaman tentunya. Dan seperti halnya kotak bekal anak yang harus berisi makanan dengan kandungan gizi beragam, pembekalan pensiunkita pun hendaknya memiliki pandangan yang holistik, yang terdiri dari beberapa poin berikut ini:

Yang pertama tentunya adalah hal mengelola keuangan. Ketika kita pensiun, kita tidak lagi menerima gaji secara teratur dan pasti seperti ketika kita masih bekerja, bukan? Pembekalan pensiunyang baik semestinya mempersiapkan kita untuk mengelola uang pensiun kita dengan baik. Bukan hanya agar dapat mencukupi kebutuhan bulanan, tetapi juga membantu kita melihat pintu-pintu pemasukan lain yang dapat kita manfaatkan untuk menambah penghasilan.

Yang kedua adalah pemilihan aktifitas sesudah pensiun. Masa pensiun memberikan banyak waktu luang bagi kita. Kita tidak lagi terikat dengan rutinitas dan jam kantor yang ketat. Pembekalan pensiunyang baik akan menolong kita untuk dapat memilih aktifitas yang sesuai, bermanfaat, dan yang bahkan membuat kita lebih berdaya.

Masa pensiun juga dapat mendatangkan "sindrom sarang kosong". Rumah dan hati kita dapat terasa seperti sarang yang kosong karena anak-anak sudah dewasa, mempunyai hidup dan keluarga mereka sendiri ketika mereka telah menikah, bahkan tinggal di kota lain. Tidak jarang ini dapat menimbulkan depresi. Alih-alih memandang hal ini sebagai sesuatu yang negatif yang dibawa oleh masa pensiun, bukankah ini adalah kesempatan emas untuk memperindah hubungan antara suami istri? Inilah poin yang ketiga yang harus ada dalam pembekalan pensiunyang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun