Yang penting untuk diingat adalah buku ini bukanlah buku humor agar para pembacanya dapat tertawa dengan mudah, namun humor digunakan sebagai "...salah-satu cara yang jitu untuk meningkatkan keintiman/hubungan Anda dengan orang lain sehingga urusan bisnis pun menjadi lebih lancar" (h. 7). Disinilah saya melihat bahwa dengan menggunakan humor untuk urusan bisnis, penulis sedang memanusiakan pembeli. Seperti yang diungkapkan penulis, "... tawa itu perilaku sosial yang mengasyikkan dan seru. Tawa mempunyai nilai penyembuhan, dan membantu agar dapat lebih memahami orang lain" (h. 12-13). Ini lebih besar daripada memperlakukan pembeli sebagai raja. Raja bisa mendapatkan penghormatan dan pelayanan yang palsu dan tidak tulus, namun jika kita sebagai pembeli diajak untuk ketawa sesungguhnya kita diajak untuk menjadi sahabat alih-alih sekadar target penjualan.
Harus diakui tidak semua orang bisa melucu, dan tidak semua lelucon itu lucu alias bisa membuat orang tertawa. Sebagai contoh, tentu sangat tidak menyenangkan bila menonton acara komedi namun kemudian kita menyesalinya karena sama sekali tidak lucu. Untuk dapat membanyol, orang harus kreatif dan mengumpulkan banyak ide. Buku yang sarat dengan lelucon ini menyediakannya untuk para pembaca. Namun sejak awal penulis telah memberikan rambu-rambu agar memperhatikan kesalahan-kesalahan humor yang harus dihindari (Bab 2). Menurut saya, penulis sangat memahami keadaan dunia ini yang sudah kehilangan "sense of humor" yang benar.
Baik bagi orang yang dapat dikatakan tidak terlalu paham soal dunia bisnis seperti saya, maupun bagi orang yang telah bergelut di dunia bisnis buku ini terasa benar manfaatnya. Dengan gaya bahasa yang tidak berbelit-belit, penulis memberikan penjelasan yang teliti mengenai cara berbisnis. Tahap demi tahap diulas, mulai dari bagaimana melakukan kontak kunjungan (Bab 6) hingga bagaimana melakukan penutupan transaksi (Bab 11), karena tentunya seorang "Sales yang tidak bisa melakukan penutupan bukanlah seorang sales.Ia hanya seorang teman ngobrol" (h. 212).
Manfaat lainnya nyata terlihat dengan banyaknya tips praktis yang diberikan penulis dalam buku ini. Tidaklah berlebihan jika dikatakan tips-tips praktis tersebut diberikan dengan berkelimpahan dan murah hati. Saya melihat semua itu adalah karena penulis memiliki kerinduan agar pembaca buku ini bertambah fasih dalam  pergaulan bisnis, dan dengan demikian sukses selalu.
Salam ketawa... J
C. Ferdinandus
Yogyakarta, 16 September 2016 Â
MENYAMBUT MASA PERSIAPAN PENSIUN ANDA
"Untuk segala sesuatu ada waktunya, untuk setiap hal di bawah langit ada saatnya"
(Salomo)
Hidup dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya terus bergerak, berubah, beranjak dari satu fase kepada fase berikutnya. Orang-orang yang tadinya ada bersama kita satu persatu pergi. Apa yang ada dalam tangan kita hari ini mungkin esok sudah tidak ada lagi. Di suatu saat kita dapat berada "di atas", namun besar kemungkinan suatu ketika kita akan mendapati diri kita berada "di bawah". Â Bila memikirkannya dan bertanya mengapa, seringkali kita hanya akan mengangkat bahu dan berkata, "Yah... itulah hidup".Â