Bagaimana Kontribusi Hilirisasi Pertambangan terhadap Ekonomi Indonesia
     Ekspansi sektor pertambangan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Dengan memperluas industri hilirisasi, produk dari masa lalu dapat diubah menjadi produk dari masa depan, meningkatkan PDB negara (ADB Economic Working Paper Series, Oktober 2014). Selain itu, pertumbuhan industri hilirisasi berpotensi meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional. Misalnya, peningkatan permintaan global untuk kendaraan listrik diperkirakan akan meningkatkan permintaan global untuk nikel hingga tahun 2030, dengan Indonesia memiliki potensi yang signifikan sebagai produsen nikel (Pauline H.Pattyranie Tan, 2022).Â
Namun demikian, implementasi kebijakan hilirisasi pertambangan membutuhkan kerjasama berbagai pemangku kepentingan, antara lain pemerintah, investor, dan masyarakat setempat (World Bank, Maret 2014). Oleh karena itu, peningkatan hilirisasi pertambangan harus dilakukan dengan kehati-hatian dan kerja sama seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai hasil yang optimal bagi perekonomian Indonesia.
Apa Saja Tantangan yang dihadapi dalam Melaksanakan Hilirisasi Produk Pertambangan
       Melakukan hilirisasi produk pertambangan di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu isu yang telah ditangani adalah kekurangan sumber daya manusia (CNBC Indonesia, 1 Oktober 2022).  Selain itu, persoalan cadangan dan sumber daya alam, serta kebutuhan investasi dan tenaga kerja, menjadi batu sandungan dalam proses hilirisasi produk-produk ertambangan (Kontan, 30 Januari 2023). Rantai pasok dan peleburan pengembangan hilirisasi komoditas tambang juga menjadi tantangan besar dalam pengembangan hilirisasi komoditas tambang (Katadata, 18 November 2022).
Implementasi hilirisasi bahan tambang juga membutuhkan kerja sama dari banyak pemangku kepentingan seperti pemerintah, investor, dan warga setempat. Peluang dan tantangan penerapan hilirisasi batubara di Indonesia juga terkait dengan peningkatan batubara di dalam negeri. Oleh karena itu, pelaksanaan hilirisasi produk Pertambangan harus dilakukan dengan kehati-hatian dan kerja sama seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai hasil yang optimal bagi perekonomian Indonesia.
Berbagai Penelitian tentang Hilirisasi Produk Pertambangan
Berbagai kajian telah dilakukan mengenai hilirisasi produk pertambangan di Indonesia. Kementerian Perindustrian telah mendorong pemegang kontrak karya mineral pertambangan untuk melakukan hilirisasi penting (Media Industri, Industrialisasi Menuju Kehidupan yang Lebih Baik, No 04, 2013). Meski demikian, hilirisasi juga membahas berbagai persoalan seperti ketenagakerjaan, cadangan dan sumber daya alam, rantai pasok, dan pembangunan peleburan (CNBC Indonesia, Hilirisasi Tambang Jadi Pintu Masuk RI Menggapai Negara Maju, 12 Oktober 2022).
Beberapa penelitian menemukan bahwa ekstraksi mineral dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pada tahun 2021, volume ekspor bahan baku relatif terhadap produk hilir akan lebih tinggi yaitu sekitar 9,27 persen bahan baku vs 90,73 persen produk hilir (Petrominer, 3 Februari 2022). . Oleh karena itu, pengembangan produk bernilai tambah tinggi harus dilakukan secara hati-hati dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai hasil yang optimal bagi perekonomian Indonesia.
Kesimpulan
Hilirisasi Ekonomi Indonesia wajib menjadi kunci utama menjadi negara maju. Kunci ini bisa diturunkan dalam bentuk strategi, kebijakan dan praksis di berbagai bidang ekonomi seperti industri, pertanian, pertambangan dan lainnya di Indonesia. Kedaulatan ekonomi di sisi hilir dan apalagi hulu sangat menjadi prasyarat wajib bagi Indonesia menjadi negara maju di tengah kompetisi monopolistik kekuatan global. Kedaualatan hulu dan hilir ekonomi kita adalah kedaulatan ekonomi rakyat, bangsa dan negara persatuan republik Indonesia.