"Nah, kalau orang Jogja udah ngomong begitu, tandanya dia udah naik pitam, marah banget," jelas Soni. Maklum dia sudah 7 tahun berkuliah di Jogja.Â
"Beda yak ama orang timur. Kalau gitu mah udah gua sumpel sendal tu mulut dari awal," Iyok menahan kesal. Ayamnya sudah habis tak bersisa, tinggal tulang.
"Bener apalagi di forum seni, yang mpok Yati adalah seniman senior di sana. Tapi beliau masih bisa menyampaikan rasa tidak nyamannya dengan moderat sekali. Cuma ya sepertinya lawan bicaranya itu gak peka," ucap Soni.
Iyok mengangguk mencoba mengingat detail video viral semalam.
"Jujur gua juga kecewa banget sama pilihan kata dan gestur dari Gus ini. Bahkan saat minta maaf ke pak sonhaji pun, lebih tulus Zuko yang minta maaf ke Aang and the gang di buku api," Iyok membenarkan.
"Lah kenapa jadi avatar?"Â
"Soalnya tu gestur minta maafnya terlihat seperti, ahh memang manusia gak bisa melihat isi hati tapi kan isi hati dan kepala biasanya terlihat dari perilaku kita," jelas Iyok.
"Setuju sih, bukan tugasnya manusia menilai hati, tapi tetep aja kita diajarkan untuk berlaku sopan dan lembut kepada yang lebih tua,"Â
Iyok mengangguk sangat setuju.
"Kalau soal pedagang pak sonhaji menurut lu gimana, Son?"
"Gimana apanya?"