Dari situ saya menjalin kontak. Ketika membutuhkan narasumber soal jurnalisme dan hak asasi manusia, saya acap mengontak Andreas.
Saya sepakat dengan Andreas. Jurnalisme itu sangat berguna untuk kebaikan masyarakat. Namun, barangkali tak semua masyarakat bisa memahami ini. Apalagi jika mereka hanya melihat tren media sekarang yang mengejar popularitas dan keviralan.
Untuk menjawab seberapa pantas jurnalisme menjadi "agama", ada baiknya butuh penjelasan lebih lanjut. Jika ukurannya adalah literatur, mungkin yang paling pas adalah 9 Elemen Jurnalisme yang disusun wartawan kawakan Amerika Serikat Bill Kovach.Â
Ia menyusun ini ditemani kompatriotnya Tom Rosenstiel. Kebetulan yang mengedit buku ini ke dalam bahasa Indonesia adalah Andreas Harsono.
Kovach wawancara dengan ribuan wartawan di Amerika Serikat. Bekas Kepala Biro New York Times di Washington DC ini akhirnya menyusun 9 elemen jurnalisme sebagai panduan jurnalis dalam bekerja. Saya tuliskan ringkasnya.
- Kewajiban pertama jurnalisme ialah pada kebenaran
- Kesetiaan jurnalisme itu kepada warga
- Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi
- Para praktisinya (jurnalis atau wartawan) harus menjaga independensi dari objek liputannya
- Jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau independen kekuasaan
- Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk saling kritik dan menemukan kompromi
- Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan
- Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional
- Jurnalis harus diperbolehkan mendengarkan hati nurani personalnya
Ada tambahan satu poin lagi yang ditulis di buku yang berbeda. Namun, ini menjadi pelengkap dari 9 elemen yang sebelumnya dirumuskan Kovach dan Rosentiel.
- Warga juga punya hak dan tanggung jawab dalam hal-hal yang berkaitan dengan berita
Elemen ke-10 ini Kovach paparkan dalam sebuah buku baru berjudul Blur. Ini riset Kovach setelah melihat era digital dan menempatkan warga sebagai objek utama jurnalisme. Ada kawan bilang, ini seperti 10 perintah Tuhan yang turun untuk Nabi Musa alaihissalam, Â Ten Commandements.
Kewajiban pertama jurnalisme ialah pada kebenaran
Mengapa jurnalisme itu punya kewajiban kepada kebenaran? Kebenaran seperti apa yang mesti diwujudkan oleh jurnalisme? Bagaimana posisi agama dalam jurnalisme?
Para wartawan melakukan liputan berdasarkan fakta yang terjadi. Peristiwa yang diliputnya adalah yang riil terjadi. Kefaktualan inilah yang menjadi dasar peliputan.Â
Apa yang terjadi riil itulah yang diwartakan. Kebenaran dalam jurnalisme simpel disebut kebenaran fungsional. Apa yang tersaji sebagai fakta itulah yang diwartakan.