Mohon tunggu...
Ade Muhammad
Ade Muhammad Mohon Tunggu... profesional -

Defense Systems Analyst Systems Thinker using System's Thinking and System Dynamics

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sekte Wahabiah di Indonesia Clear and Present Danger

31 Juli 2014   06:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:48 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(29. Abdul A'la, “Genealogi Radikalisme Muslim Nusantara: Akar dan KamkterPemikiran dan Gerakan Padri dnlam Perspektif Hubungnn Agama dan PolitikKekuasaan,” Pidato Pengukuhan Guru Besar, IAIN Sunan Ampel Surabaya, Mei 2008(tidak dipublikasikan), h. 11.

30. Oman Fathurrahman, Tarckat Shattariyah di Dum'a Mdayu'lndoncsia: Kajianalas Dinamika dan Pcrkcmbangannya Melalui Naskah'naskah di Sunmmm Ba'rat,Disertasi pada Program Studi Ilmu Susastera Program Pascnsarjana UniversitasIndonesia, Jakarta 2003 (Tidak dipublikasikan), h. 164, sebagaimana dikutipAbdul A'la, ibid._ h. 14.

31. Suryadi, “Kontroversi Kaum Padri: Jika Bukan Karena Tuanku NanRenceh" dalamhttp://naskahkuno.blogspot.c0m/ZOO'I/ Il/kontroversi—kaum-padri-jikabukanhtml, seperti dikutip Abdul ibid. h. 14.)

(h. 94 - 95)

Beberapa kekerasan yang dilakukan Padri, selain mengikuti kegemaran Wahabi(Salafi) memusyrikkan, mengkafirkan, dan memurtadkan siapa pun yang berbeda,mereka juga menerapkan hukum yang sama sekali asing dalam diktum hukum Islam,seperti kewa' jiban memelihara jenggot dan didenda 2 suku (setara dengan lgulden) bagi yang mencukurnya; larangan memotong gigi dengan ancaman dendaseeker kerbau bagi pelanggarnya; denda 2 suku bagi laki-laki yang lututnyaterbuka; denda 3 suku bagi perempuan yang tidak menutup sekujur tubuhnyakecuali mata dan tangan; denda 5 suku bagi yang meninggalkan shalat fardluuntuk pertama kali, dan hukum mati untuk berikutnya.(32)

Para Padri juga melegalkan perbudakan. Tuanku Imam Bonjol, tokoh Padriterkemuka dan dikenal sebagai pahlawan nasional, mempunyai tujuh puluh orangbudak laki-laki dan perempuan. Budak-budak ini sebagian merupakan hasil rampasan perang yang mereka lancarkan kepada sesama Muslim karena dianggap kafir.(33)

Kekerasan lain yang dilakukan Padri terhadap sesama Muslim di Minangkabau,antara lain penyerangan terhadap istana Pagaruyung pada tahun 1809. Seranganini diawali oleh tuduhan Tuanku Lelo, tokoh Padri, bahwa beberapa keluarga rajaseperti Tuanku Rajo Naro, Tuanku di Talang, dan seorang anak raja lainnya,tidak menjalankan akidah Islam secara benar dan dianggap kafir, sehingga harusdibunuh. Pembantaian massal pun dilakukan terhadap para anggota keluarga dan pembantu raja, termasuk para penghulu yang dekat dengan istana.(34) Pada tahun 1815, serangan dilakukan kembali dibawah komando Tanku Lintau. Dalam serangan kali ini, gerakan Padri membunuh hampir seluruh keluarga kerajaan yang telah memeluk Islam sejak abad ke-l6 itu. KekejamanPadri tidak hanya dalam hal itu saja. Tercatat, Tuanku Nan Renceh telah menghukum bunuh bibinya sendiri yang sudah tua, dan tidak membolehkan jenazahnya dikubur tetapi dibuang ke hutan, semata karena mengunyah sirih yang diharamkan Wahabi.(35) Apa yang dilakukan kaum Padri ini sama belaka denganyang dilakukan oleh Wahabi pada masa formasinya dan oleh pengikutnya sepertial-Qaedah dan Taliban sampai dewasa ini.

Gerakan Padri berakhir, di samping karena faktor penjajahan, juga karena secara alamiah bertentangan dengan suasana, tradisi, dan budaya bangsa Indonesia. Fakta ini merupakan bukti kongkret betapa virus Wahabi yang menjangkiti jantung dunia Islam bisa menyebar dengan cepat ke seluruh tubuhdunia Islam. Berakhirnya gerakan Padri tidak mengakhiri penyusupan Wahabi keIndonesia.

(35 Abdul A'la, ibid. h.23)

Relasi antara Wahabi dan kelompok-kelompok garis keras lokal memang tidak bisa sepenuhnya ditunjukkan secara organisatoris-struktural, karena lazimnya merekamalu disebut kaki tangan Wahabi. Di samping ada kontak kontak langsung dengan tokoh-tokoh garis keras transnasional, relasi mereka juga berdasarkan kesamaan orientasi, ideologi, dan tujuan gerakan. Berbagai kelompok garis keras ini bekerjasama dalam beragam aktivitas yang mereka lakukan. Lazimnya, kelompok kelompok ini memiliki relasi dengan organisasi transnasional yang diyakini berbahaya dan mengancam Pancasila, NKRI, dan UUD 1945, di samping juga merupakan ancaman serius terhadap Islam Indonesia yang santun dan toleran.

Di antaragerakan gerakan transnasional yang beroperasi di Indonesia adalah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun