Mohon tunggu...
Ade Muhammad
Ade Muhammad Mohon Tunggu... profesional -

Defense Systems Analyst Systems Thinker using System's Thinking and System Dynamics

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sekte Wahabiah di Indonesia Clear and Present Danger

31 Juli 2014   06:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:48 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut seorang pejabat tinggi Departemen Pertahanan Republik Indonesia (DephanRI), ancaman terhadap Indonesia tidak datang dalam bentuk militer dari luarnegeri. Ancaman yang sebenarnya justru berada di dalam negeri, dalam bentuk gerakan ideologi garis keras. Senjata untuk mengatasinya adalah Pancasila.*

(*Penjelasanpejabat Tinggi Departemen Pertahanan Republik Indonesia kepada penelitikonsultasi pada tanggal 31 Juli 2008)

(88-89)

e.      Penyebaran faham Wahabiyah denganbantuan Finansial Wahabi Saudi

Kritik keras dan gagasan strategis Ayatullah Khomeini (untuk jadikan Mekah dan Madinah sebagai milik Internasional dibawah PBB) telah membuat penguasa Wahabi-Saudi sadar bahwa borok—borok mereka terungkap secara telanjang ke dunia internasional. Hal ini sangat mengganggu dan menurunkan citra mereka sebagai Khadim al-Haramain. Maka sejak 3O tahunyang lalu penguasa Wahabi-Saudi telah membelanjakan uang yang mungkin sudah lebih dari USD 90 milyar yang disalurkan melalui Rabithat al-‘Alam al Islami, International Islamic Relief Orgqanization (HRO), dan yayasan-yayasan lain keseluruh dunia untuk membela diri dan memperbaiki citra mereka melalui wahabisasi global.* Di Indonesia, Rabithat al Alam al-Islami dan HROmenyalurkan dananya —di antaranya— melalui Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia(DDII), LIPIA,** MMI, Kompak, dan lain-lain.***

(*. PemerintahSaudi sendiri mengkui bahwa hingga tahun 2003 sudah mem' belanjnkan uangsebesar US$ 70 M (Baca dalam: “How Billions in Oil Money Spawned a GlobalTerror Network," dalam US News 8 World Rer, 15 Desember 2003).

**.Noorhaidi Hasan, "Islamic Militancy, Sharia, and Democratic Consolidationin PostSocharto Indonesia," Working Paper No. 143, S. Rajaratnam School ofInternational Studies (Singapore. 23 October 2007).

***.Zachary Abuza, “Jemaah lslamiyah Adopts the Hezbollah Model,” dalam Middle EastQuarterly. Winter 2009.)

(h.75)

Pada dekade1980—an proyek Wahabisasi global dengan dukungan dana (Saudi) dan sistem(Ikhwanul Muslimin) bergerak jauh lebih cepat. Hal ini dilaksanakan melaluiyayasawyayasan Wahabi seperti Rabithath allAlam al-Islami, al'Haramain,International Islamic ReliefOrganization (IIRO), clan banyak lainnya. Kelakal-Haramain ini menjadi terkenal saat PBB menyebutnya sebagai“terrorist'funding entity" yang membiayai aksi-aksi teror di banyak belahan dunia, termasuk Indonesia.

(h.83-84)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun