Mohon tunggu...
Adella Diva Rahmadian
Adella Diva Rahmadian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

A dreamer

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Semangkuk Bubur untuk Bapak

12 Desember 2022   02:43 Diperbarui: 12 Desember 2022   06:20 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Loh? Emangnya si mbak ga buatkan bubur untuk bapak?", Hardi merasa heran

"Dibuatkan, hanya saja rasanya beda. Tak seperti rasa bubur buatanmu. Enak, sih, tapi seperti..ah entahlah, pokoknya beda dengan rasa bubur buatanmu"

Hardi hanya dapat terkekeh mendengar ucapan bapaknya itu.

"Iya, pak. Nanti kalau keadaan sudah membaik, aku buatkan bubur untuk bapak"

*****

2 tahun berikutnya.

Setelah dua tahun lamanya, Indonesia akhirnya memasuki fase post-pandemi. Mobilitas lambat laun kembali berjalan normal, bisa dikatakan bahwa situasi ini merupakan situasi new-normal. Hari ini, Hardi akan pulang ke rumahnya. Sangat bahagia rasanya kembali berjumpa dengan bapak setelah dua tahun tak bertemu dan hanya bertukar kabar melalui telepon.

Hardi hendak menghubungi bapaknya saat tiba-tiba sebuah panggilan masuk.

"Halo, pak? Baru aku mau telepon"

"Hardi, ini aku"

Lelaki itu mengernyitkan keningnya, sedikit terkejut dengan suara dari balik telepon itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun