“Tapi apa bu?” tanya Gavin.
“Tapi ayahmu menyalahgunakan ketenaran dan kehebatannya untuk hal-hal negatif,” ucap Ibu.
“Sebenarnya sebelum bergabung dengan band itu, ayahmu adalah orang yang baik dan sopan. Namun sifat ayahmu berubah drastis ketika bergabung dengan band itu. Ayahmu menjadi pemabuk dan suka mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Katanya ia melakukan hal itu untuk mencari inspirasi dalam membuat lagu atau karya baru. Hingga suatu saat ketika kamu baru usia 3 bulan, kejadian naas menimpa ayahmu. Saat itu ayahmu sedang sakau karena ‘barang’ yang ia pakai telah habis, hingga Ayahmu mengalami serangan jantung. Dokter pun tidak bisa melakukan apa-apa lagi karena serangan jantung yang dialami oleh ayahmu cukup fatal, hingga menyebabkan ayahmu meninggal dunia,” ucap Ibu.
Mendengar cerita Ibu tersebut membuat Gavin menangis sambil bersandar dibahu Ibu.
“Maafkan Ibu vin, Ibu baru cerita sekarang kepadamu,” ucap Ibu.
“Tidak apa-apa bu,” ucap Gavin.
“Gavin janji kepada Ibu bahwa Gavin tidak akan mengulangi kesalahan yang diperbuat ayah dulu, Gavin akan menjadi musisi yang bersih dari miras dan segala macam obat-obatan terlarang,” ucap Gavin.
“Ibu doa kan yang terbaik untukmu Vin dan ingatlah semua perkataan yang diucapkan Ibu,” pesan Ibu kepada Gavin. Akhirnya setelah percakapan Ibu dan Gavin selesai, Ibu mengizinkan Gavin untuk tampil di acara Hari Musik Nasional.
Hari penampilan Gavin pun tiba, dari pagi ia telah mempersiapkan dirinya sebelum tampil di acara Hari Musik Nasional. Latihan sudah dijalani dengan maksimal, doa restu pun juga sudah didapat dari Ibu.
Gavin berharap ia dapat tampil memuaskan malam ini karena penampilan Gavin ini menjadi ajang pembuktian kepada Ibu bahwa ia serius ingin menjadi musisi dan gitaris profesional.
Acara Hari Musik Nasional pun dimulai dan disiarkan secara langsung melalui stasiun televisi. Ibu Gavin ikut menyaksikan penampilan Gavin dari layar kaca televisi di rumah.