Jika kalian tolak jenazah saya, betapa sedihnya hati. Diasingkan masyarakat karena sakit, ditolak bumi dan dianggap menyebar virus lewat udara. Tak perlu khawatir, virus ini akan pergi sama halnya ketika saya pergi meninggalkan dunia. Biarkan saya mati dengan damai...
Satu halaman kertas telah penuh, ia lipat menjadi tiga bagian lalu ia masukkan ke dalam amplop putih pemberian suster Mei. Setelah selesai menulis, Reza begitu puas dan lega. Semua beban telah ia sampaikan lewat secarik kertas.
"Pesan ini siap disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia, dan kini aku siap mati."
Ia tersenyum seraya menatap atap kamar. Warna yang kelak akan mendampinginya jika ia ditakdirkan untuk mati.
SELESAI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H