Mohon tunggu...
William Dahl
William Dahl Mohon Tunggu... lainnya -

William Dahl Rusian 02-12-1966

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Human and The God

17 Januari 2012   10:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:46 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia dapat mendefinisikan dan membuktikan bahwa api itu panas karena api secara nyata dapat membakar benda disekitarnya.Dan jika diuraikan secara mendalam maka yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana api itu dapat membakar sebuah benda ? atau bagaimana api itu terbentuk ? kapan api itu membakar benda ? benda seperti apa yang dapat terbakar habis oleh api itu ? pastinya beberapa ahli dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas dengan benar atau hampir tepat karena objek yang menjadi acuan utama dapat dirasakan langsung oleh indera kita , yaitu api itu sendiri

Tetapi bagaimana cara menentukan kebenaran Tuhan ? Apa Tuhan terlihat oleh mata ? Apa suaranya terdengar oleh telinga kita ? Apa Ia menyentuh kulit kita ? , Tentu tidak.

Lalu apa yang dapat membuktikan keberadaan Tuhan ? Apa yang dapat membuat manusia sadar akan kehadiran Tuhan ?

Ialah jiwa kita , Rohani kita , insting/naluri , intuisi , emosi , dan perasaan

Tanpa kesadaran rohani , manusia tidak lebih dari seekor binatang buas yang berjuang mati-matian melakukan apa saja untuk bertahan hidup , tanpa mampu memahami bahwa sekeras apapun ia berusaha , ia akan tetap mati nantinya.

Untuk apa berusaha tetap hidup jika nantinya hidup itu akan berakhir ?
Hidup tidak akan bernilai apapun jika berujung pada kematian.

Tetapi jika kita mampu memahami bahwasanya jiwa kita tidak akan melebur bersama raga maka manusia akan memahami kebenaran yang menyatakan bahwasanya kematian hanya bagian dari dinamika kehidupan.Karena kematian tidaklah secara langsung mengakhiri perjalanan manusia.

Mengapa ?

Persepsi kematian hanya berkutat pada permasalahan fisikal semata.Secara ilmiah , kematian merupakan proses dimana tubuh manusia berada pada kondisi tidak berdaya karena terhentinya aktivitas seluruh organ dalam manusia , dengan kata lain jasmani manusia telah mengalami disfungsi permanen.Tetapi bagaimana dengan Rohani manusia ?

Sulit menemukan bukti konkrit yang menyatakan Rohani manusia tetap hidup ketika jasmaninya telah lebur dengan tanah , tetapi kesulitan yang sama juga akan ditemui bila kita ingin membuktikan bahwa Rohani manusia akan mati bersama jasmaninya.Lagi-lagi karena Rohani bersifat nonmateri , tetapi subyek dari rohani telah dirasakan secara nyata oleh perasaan manusia semasa hidupnya.

Apa ada yang bisa membuktikan kalau cinta , rindu dan kasih sayang pernah terbunuh oleh benda tajam ? jika iya , maka tunjukan dimana pembunuh itu menyimpan jasadnya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun