Manusia dapat mendefinisikan dan membuktikan bahwa api itu panas karena api secara nyata dapat membakar benda disekitarnya.Dan jika diuraikan secara mendalam maka yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana api itu dapat membakar sebuah benda ? atau bagaimana api itu terbentuk ? kapan api itu membakar benda ? benda seperti apa yang dapat terbakar habis oleh api itu ? pastinya beberapa ahli dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas dengan benar atau hampir tepat karena objek yang menjadi acuan utama dapat dirasakan langsung oleh indera kita , yaitu api itu sendiri
Tetapi bagaimana cara menentukan kebenaran Tuhan ? Apa Tuhan terlihat oleh mata ? Apa suaranya terdengar oleh telinga kita ? Apa Ia menyentuh kulit kita ? , Tentu tidak.
Lalu apa yang dapat membuktikan keberadaan Tuhan ? Apa yang dapat membuat manusia sadar akan kehadiran Tuhan ?
Ialah jiwa kita , Rohani kita , insting/naluri , intuisi , emosi , dan perasaan
Tanpa kesadaran rohani , manusia tidak lebih dari seekor binatang buas yang berjuang mati-matian melakukan apa saja untuk bertahan hidup , tanpa mampu memahami bahwa sekeras apapun ia berusaha , ia akan tetap mati nantinya.
Untuk apa berusaha tetap hidup jika nantinya hidup itu akan berakhir ?
Hidup tidak akan bernilai apapun jika berujung pada kematian.
Tetapi jika kita mampu memahami bahwasanya jiwa kita tidak akan melebur bersama raga maka manusia akan memahami kebenaran yang menyatakan bahwasanya kematian hanya bagian dari dinamika kehidupan.Karena kematian tidaklah secara langsung mengakhiri perjalanan manusia.
Mengapa ?
Persepsi kematian hanya berkutat pada permasalahan fisikal semata.Secara ilmiah , kematian merupakan proses dimana tubuh manusia berada pada kondisi tidak berdaya karena terhentinya aktivitas seluruh organ dalam manusia , dengan kata lain jasmani manusia telah mengalami disfungsi permanen.Tetapi bagaimana dengan Rohani manusia ?
Sulit menemukan bukti konkrit yang menyatakan Rohani manusia tetap hidup ketika jasmaninya telah lebur dengan tanah , tetapi kesulitan yang sama juga akan ditemui bila kita ingin membuktikan bahwa Rohani manusia akan mati bersama jasmaninya.Lagi-lagi karena Rohani bersifat nonmateri , tetapi subyek dari rohani telah dirasakan secara nyata oleh perasaan manusia semasa hidupnya.
Apa ada yang bisa membuktikan kalau cinta , rindu dan kasih sayang pernah terbunuh oleh benda tajam ? jika iya , maka tunjukan dimana pembunuh itu menyimpan jasadnya ?